Pontianak (Pilar.id) – Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengingatkan pengurus DMI provinsi hingga kabupaten dan kota tidak menggunakan fasilitas keagamaan sebagai tempat politik praktis menjelang pesta demokrasi tahun 2024 mendatang.
“Saya mengingatkan kepada seluruh pengurus, bahwa masjid bukan menjadi tempat untuk berkampanye politik baik itu kampanye presiden, gubernur, bupati dan calon legislatif lainnya. Masjid itu sebagai tempat ibadah bukan sebagai tempat berpolitik,” pesan Jusuf Kalla saat bersilaturahmi dan ramah tamah langsung dengan jajaran Pengurus DMI Kalimantan Barat, di Aula Rumah Dinas Wakil Gubernur Kalbar Jalan Sutan Syahrir Kota Pontianak, Kamis (19/1).
Jusuf Kalla menjelaskan bahwa fungsi masjid sebagai pusat kemakmuran umat dan masyarakat serta mampu menjadi barometer penggerak ekonomi. “Masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi masjid bisa memakmurkan jamaahnya,” ujarnya.
Sementara itu Wakil Gubernur Ria Norsan mengatakan para pengurus DMI kabupaten dan kota yang hadir dalam pertemuan dengan Ketua Umum PP DMI, dapat menyampaikan aspirasinya dan saling bertukar informasi serta program kerja yang telah dilakukan oleh pengurus DMI di daerah.
“Mudah-mudahan silaturahmi ini bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Saya berharap kita bisa menyampaikan aspirasi langsung ke Ketua Umum PP DMI bapak Jusuf Kalla,” ujarnya.
“Alhamdulillah hari ini kita kedatangan Ketua Umum PP DMI Bapak Jusuf Kalla. Kami akan mendengarkan arahan dari beliau terkait informasi-informasi aktual saat ini untuk program-program DMI baik di Pusat dan Daerah,” tambah Norsan.
Norsan menyebutkan bahwa perkembangan masjid di Kalbar sangat pesat. Ini menandakan tumbuhnya semangat memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid untuk masyarakat Islam, agar bermanfaat bagi masyarakat Kalimantan Barat.
“Kami yakin, pemerintah provinsi memiliki perhatian dan atensi yang besar terhadap masjid yang ada di Kalbar,” pungkasnya. (din)