Jakarta (pilar.id) – Pemerintah Republik Indonesia memastikan tidak akan membiayai delegasi yang mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada 9-11 Mei 2023. Delegasi tersebut harus menggunakan anggaran negara masing-masing. Indonesia hanya menyiapkan akomodasi tempat dan transportasi selama acara KTT berlangsung.
“Delegasi itu mengongkosi dirinya sendiri. Jangan ada anggapan bawa kita mengongkosi mereka begitu,” tegas Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Infomatika (Dirjen IKP Kominfo) Usman Kansong di Jakarta, Kamis (4/5/2023).
Pemerintah melibatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) setempat agar masyarakat di Labuan Bajo dan Provinsi NTT dapat merasakan dampak positif penyelenggaraan KTT ASEAN 2023.
Dalam upaya itu, pemerintah dan pemerintah daerah meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam berbagai hal terkait penyelenggaraan event internasional tersebut, seperti penyediaan fasilitas penginapan home stay dan cinderamata.
“Delegasi ASEAN justru akan membelanjakan uang di tempat penyelenggaraan, jadi ada pemasukan buat Indonesia,” ungkap Usman.
Disampaikan, tema KTT ASEAN 2023 adalah ASEAN Matters Epicentrum of Growth, yang berarti Indonesia dan ASEAN akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi ditengah situasi ekonomi dunia yang tidak sedang baik-baik saja pascapandemi Covid-19.
Untuk mencapainya, Indonesia harus membenahi ekonomi dalam negeri terlebih dahulu, baru kemudian ekonomi regional kawasan Asia Tenggara. Kontribusi PDB gabungan negara-negara ASEAN yang terdiri dari 10 negara lebih besar ketimbang PDB gabungan Uni Eropa yang terdiri atas 27 negara, sehingga ASEAN sangat relevan untuk geopolitik maupun geokonomi dunia. (ret/hdl)