Selangor (pilar.id) – Ratusan anak tangga warna-warni dan sebuah patung dewa Hindu, Dewa Murugan, setinggi 43 meter dari jauh telah menyambut wisatawan yang hendak bertandang ke Batu Caves, Distrik Gombak, Selangor, Malaysia.
Batu Caves atau Gua Batu merupakan perpaduan wisata alam bukit kapur berongga yang telah terbentuk sekitar 400 juta tahun lalu dan wisata religi berupa tempat ibadah umat Hindu Tamil.
Diketahui, Batu Caves yang berada di ketinggian hampir mencapai 100 meter dari dasar laut ini selalu menjadi salah satu destinasi populer saat berkunjung ke Malaysia. Yuk, simak fakta-fakta berikut ini!
1. Sejarah Batu Caves hingga patung dewa tertinggi di dunia
Dikatakan, sekitar tahun 1870 seorang ahli naturalis asal Amerika, Wiliam Hornaday menemukan sebuah gua besar yang kemudian dibangun sebuah kuil oleh umat Hindu. Sejak itu, khususnya komunitas India di Malaysia sering berziarah ke gua. Lalu, pemerintah kolonial mencatat situs tersebut hingga pada 1891 situs ini menarik wisatawan.
Salah satunya, pengusaha timah keturunan Tamil dan pendiri kuil, K. Thamboosamy Pillai yang memandang mulut gua mirip dengan vel atau kepala tombak dari surga. Akhirnya, Pillai terinsiprasi dan memperjuangkan gua sebagai tempat pemujaan bagi Dewa Murugan, seorang dewa perang Hindu yang membawa tombak surgawi.
Kartikeya atau Dewa Murugan ialah putra bungsu Siwa dan Parvati yang terkenal sebagai dewa perang dan pelindung negara bagian Tamil Nadu di India, dan Sri Lanka. Patung Dewa Murugan berwarna emas yang diresmikan tahun 2006 ini dibangun selama tiga tahun dengan ketinggian 140 kaki. Patung ini, disebut-sebut sebagai patung dewa tertinggi di dunia.
2. Melewati 272 anak tangga warna-warni
Ratusan anak tangga warna-warni menjulang tinggi menuju kompleks Batu Caves yang terdiri dari tiga gua utama dan beberapa gua kecil. Di depan pintu masuk gua, terdapat juga kios yang menjual pernak-pernik hingga peralatan sembahyang.
Setelah sampai di dalam gua, terdapat kuil serta patung-patung dewa dan gajah. Selain itu, wisatawan juga akan kembali menemui anak tangga yang menuju ke puncak atas, di sini, banyak umat Hindu yang sembahyang di kuil. Udara terasa sangat lembab dan beberapa kali tetesan air jatuh dari stalaktit.
3. Hati-hati, kawanan monyet sering beraksi
Sesaat setelah sampai, ratusan burung merpati kesana-kemari beterbangan, hinggap di dahan dan berjalan-jalan menyambut wisatawan. Tidak hanya di dahan-dahan pohon, di pelataran pun banyak merpati yang berinteraksi dengan pengunjung sembari mematuk biji-bijian yang telah wisatawan tebar.
Selain itu, kawanan monyet juga banyak berkeliaran. Biasanya monyet-monyet ini berada di sepanjang anak tangga, dalam goa, sampai area pelataran. Wisatawan harus selalu berhati-hati dan menjaga barang maupun makanan yang dibawa, pasalnya para monyet ini sangat lihai mengambil barang-barang yang dikira makanan.
4. Festival Thaipusam, festival tahunan di bulan Januari
Selain menjadi destinasi wisata, Batu Caves juga menjadi ajang pagelaran festival tahunan Thaipusam yang dirayakan masyarakat Hindu Tamil di Malaysia sejak 1892. Nantinya sebagai penghormatan kepada Dewa Murugan, jutaan umat Hindu akan melakukan prosesi keagamaan dan juga penampilan tarian seremonial. Sebagai informasi, festival spektakuler ini pada 2007 menjadi salah satu pertemuan damai terbesar dalam sejarah dunia yang menyedot lebih dari 1,5 juta umat Hindu seluruh dunia.
Agenda ini, diselenggarakan pada bulan purnama pertama pada bulan Thai, dalam kalender Tamil bulan kesepuluh atau antara Januari akhir hingga Februari awal pada kalender Masehi. Dan, yang perlu dicatat, acara tahunan ini hanya berlangsung selama dua hari. Jadi, bagi wisatawan yang ingin larut merasakan kemeriahannya dapat segera memasukkan ke bucket list ya! (riz/hdl)