Surabaya (pilar.id) – Anak muda Surabaya turut berkontribusi dalam pembangunan Kota Pahlawan, baik lewat kegiatan usaha mandiri, atau inisiatif bersama lain yang diharap bisa menekan jumlah pengangguran.
Salah satunya seperti yang dilakukan para pendiri layanan cuci mobil dan motor Gerakan Arek Suroboyo (GAS) Autowash di Surabaya, Minggu (19/6/2022).
“Untuk membangun kota ini, pemkot harus bekerja sama dengan pemangku kepentingan yang ada, salah satunya dengan Karang Taruna yang membuka lapangan pekerjaan guna mengentaskan pengangguran,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Dengan GAS Autowash, kata Eri, ke depannya diharapkan bisa mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Kota Surabaya. Untuk itu, ia juga berharap agar Karang Taruna Surabaya jadi motor penggerak di setiap RT bersama para Kader Surabaya Hebat melakukan pendataan ke rumah warga untuk mengetahui siapa saja yang belum mendapatkan pekerjaan.
Setelah itu, lanjut dia, bila di wilayah RT tersebut ada lahan Pemerintah Kota Surabaya yang bisa digunakan untuk kegiatan usaha, itu dapat digunakan bersama-sama seperti lahan bekas tanah kas desa (BTKD) yang ada di Kecamatan Pakal.
“Jadi, bisa digunakan asetnya untuk cuci mobil seperti ini misalnya, kemudian lahannya untuk usaha mesin jahit itu juga bisa,” ujar Eri.
Sementara itu, Dirjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial RI Edi Suharto yang hadir di acara tersebut berharap Karang Taruna Surabaya ke depannya menjadi inspirasi bagi anak-anak muda di kota/kabupaten lain dalam menggerakkan perekonomian di Indonesia.
“Intinya, kami berharap ini menjadi contoh bagi generasi muda, terutama bagi mereka yang dalam masa transisi, misalnya belum memiliki pekerjaan atau mungkin kemarin terdampak PHK, sehingga mereka bisa tetap aktif. Jadi, mereka punya inisiatif dari daerah lalu kita bisa bantu pelatihan atau mungkin yang lainnya,” kata Edi.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Surabaya Fuad Bernardi mengatakan langkah ini sebagai awal kontribusi Karang Taruna mengentaskan kemiskinan dan pengangguran di perkotaan. Dengan adanya GAS Autowash, dia berharap kemiskinan dan pengangguran di Surabaya ke depannya dapat ditekan.
Fuad mengungkapkan pada awal pembukaan GAS Autowash, sudah ada 12 orang yang bekerja. Ke depannya, Karang Taruna Surabaya akan membuka cabang di wilayah kecamatan dan kelurahan lainnya untuk menjaring anak-anak muda yang belum mendapatkan pekerjaan.
“Insya Allah, pak wali kota siap memberikan bantuan aset pemkot untuk lahannya, sehingga nanti anak-anak muda terutama masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) bisa ikut bekerja di GAS Autowash,” janji Fuad. (hdl/ant)