Gunungkidul (pilar.id) – Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah melakukan penanganan cepat terhadap kasus antraks dengan langkah-langkah yang efektif.
Mereka mengirim tim kesehatan hewan, mendistribusikan obat-obatan antibiotik, vitamin, dan cairan disinfektan untuk menekan penyebaran bakteri antraks.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menjelaskan bahwa Kementan telah menetapkan tiga agenda penanganan antraks. Pertama adalah agenda darurat, yang meliputi pemusnahan hewan ternak melalui penguburan, vaksinasi, serta penghentian lalu lintas hewan ternak keluar dan masuk area yang terinfeksi hingga kondisi dinyatakan aman.
Agenda kedua adalah edukasi kepada masyarakat tentang cara meningkatkan pengetahuan dan penanganan awal terhadap antraks. Sedangkan agenda ketiga adalah agenda permanen yang melibatkan pembangunan rumah potong hewan (RPH) dan sistem pendukung lainnya.
Yulius Sugeng Ari Susanto, seorang peternak di Gunungkidul, menyambut baik langkah-langkah tersebut dan menyatakan bahwa Kementan dan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah merespons dengan cepat. Mereka turun langsung ke masyarakat untuk membersihkan area terdampak. Yulius mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pertanian atas dukungan tersebut.
Yulius, yang merupakan peternak di Padukuhan Jati, Kelurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, berharap bahwa dengan upaya yang dilakukan, masyarakat Gunungkidul dapat merasa tenang dan tidak mengalami kekhawatiran berlebihan.
Di sisi lain, Ketua Asosiasi Perbibitan Sapi Peranakan Ongole Gunungkidul, Sabar, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap kasus antraks. Ia mendorong para peternak untuk memahami dengan baik penyakit ini dan melaporkan jika ada sapi yang mati mendadak kepada dinas peternakan.
Wasina, seorang peternak lainnya, mengungkapkan bahwa bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat (Kementan) dan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sangat berarti bagi kelangsungan usaha peternakan di wilayah tersebut. Dia berharap wabah ini segera berakhir sehingga masyarakat Padukuhan Jati dapat hidup dengan tenang dan normal kembali. (usm/hdl)