Jakarta (pilar.id) – Pegiat organisasi kemahasiswaan dan kepelajaran harus adaptif terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar.
Mereka juga diharap lebih siap dalam melakukan perubahan di lingkup internal, kultur organisasi, hingga teknologi digital.
Hal ini disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Dr. H. M. Asrorun Niam Sholeh, MA, saat berbicara dalam diskusi ‘Penguatan Organisasi Kepelajaran dan Kemahasiswaan’ yang digelar secara virtual, Kamis (8/12/2022).
“Sekecil apa pun perubahan diyakini bakal memberikan dampak positif kepada masa depan. Entah 10 hingga 30 tahun mendatang, berbagai torehan itu akan dapat dinilai sebagai kebaikan yang memberikan manfaat bagi khalayak,” jelasnya.
Organisasi kemahasiswaan dan kepelajaran, lanjutnya, jadi aktor dari faktor penyebab perubahan menuju Indonesia Emas Tahun 2045 sebagai kemajuan ekonomi, sosial, dan iptek.
“Dan organisasi kemahasiswaan/kepelajaran menjadi penentu arah kepemimpinan struktural maupun sosial,” tandasnya.
Akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu kemudian menekankan perlunya penguatan organisasi kemahasiswaan dan kepelajaran.
“Setiap individu yang menjadi pemimpin di dalam organisasi tersebut akan dimintai pertanggungjawaban. Ditambah lagi, saat ini para pemimpin organisasi itu dituntut dapat melalui tantangan yang ada, seperti menggunakan teknologi digital yang berdampak positif bagi masyarakat,” jelasnya.
Di lain sisi, lanjut dia, para pegiat organisasi sebagai mahluk sosial perlu melengkapi kompetensi diri dengan membangun relasi bersama untuk menunjang kemajuan organisasi.
Selain itu, mereka juga didorong memiliki kompetensi yang andal. Karenanya, jajaran pemuda yang bernaung di dalam organisasi perlu meningkatkan kapasitasnya melalui pendidikan di perguruan tinggi.
“Di tengah perkembangan dunia yang mengglobal ini generasi muda mahasiswa atau pelajar harus siap mengadaptasi perubahan sosial ini,” tutupnya.
Hadir dalam acara ini, Plt. Asdep Organisasi Kepemudaan dan Pengawasan Kepramukaan Drs. Edi Nurindra Susila, M.Si.
Selain itu, gelaran tersebut juga menghadirkan beberapa narasumber kompeten di bidangnya antara lain Direktur Direktorat Kemahasiswaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Prof. Dr. Suwatno, Akademisi Universitas Bina Sarana Informatika Heri Kuswara, Ketua Gerakan Ekonomi Kreatif (GEKRAF) Indonesia Ali Irfani, serta Mind Heart Management Motivator M. Aqil Baihaqi. (hdl)