Jakarta (pilar.id) – Posisi Indonesia dalam Keketuaan ASEAN telah menjadi penegasan atas peran sentral negara ini dalam kawasan Asia Tenggara. Ini tidak hanya mencerminkan komitmen Indonesia untuk mempromosikan kerjasama regional, perdamaian, dan kemajuan bersama, tetapi juga merupakan pengakuan atas dedikasi Indonesia terhadap prinsip-prinsip ASEAN dan upaya berkelanjutan dalam mencapai tujuan bersama.
Dalam kapasitas sebagai Ketua ASEAN, Indonesia telah mengambil langkah-langkah penting untuk memfasilitasi dialog dan kerjasama di antara negara-negara anggota ASEAN dalam berbagai isu penting, seiring dengan semangat merespons tantangan dan peluang yang ada di kawasan Asia Tenggara.
Dalam wawancara eksklusif yang ditayangkan di acara Primetime News Metro TV pada Jumat (25/8/2023) lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, berbicara tentang pencapaian dan inisiatif penting yang telah diambil oleh Indonesia selama masa kepemimpinannya sebagai Ketua ASEAN.
Menurut Menko Airlangga, Indonesia telah berhasil menuntaskan sekitar 80 persen dari agenda-agenda yang ditetapkan dalam persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang akan datang. Tidak hanya itu, pertemuan menteri di berbagai sektor juga telah berhasil dilaksanakan dengan sukses.
Tema besar yang diangkat oleh Indonesia dalam kepemimpinannya, yaitu ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, mencerminkan semangat untuk membawa perubahan positif dan membangun kawasan yang kuat, terutama di era pasca pandemi COVID-19.
Kawasan ASEAN dikenal sebagai kawasan yang stabil di kawasan Indo-Pasifik, dengan pertumbuhan ekonomi yang positif dan stabilitas politik yang relatif baik. Indonesia telah menegaskan komitmennya untuk mempromosikan transformasi ekonomi, energi, dan teknologi di ASEAN untuk memberikan dampak positif bagi seluruh kawasan.
“ASEAN sebagai kawasan di Indo-Pasifik memiliki arti yang sangat penting. Dalam 20-25 tahun terakhir, ASEAN adalah salah satu kawasan yang tetap stabil. Pasca pandemi, pertumbuhannya tetap positif, dan inflasi relatif terkendali,” jelas Airlangga.
Selama masa kepemimpinannya, Indonesia telah memprioritaskan isu-isu yang signifikan seperti transisi energi dan digitalisasi. Dengan fokus pada ekonomi berkelanjutan, Indonesia telah meluncurkan berbagai inisiatif, termasuk di dalamnya sustainable finance dan ekosistem kendaraan listrik.
Perlindungan lingkungan juga menjadi perhatian utama, terlihat dalam upaya untuk mendorong ekonomi biru berkelanjutan di wilayah perairan ASEAN dan pengembangan energi terbarukan.
Dalam bidang ekonomi biru, ASEAN memiliki potensi besar dalam ekonomi kelautan seperti budidaya rumput laut dan perikanan berkelanjutan.
Di sektor energi hijau, Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya telah berkolaborasi untuk mencapai target net zero emisi. Inisiatif ini melibatkan pemanfaatan energi terbarukan, termasuk sumber daya hydro power, geothermal, dan reaktor nuklir modular kecil yang menjadi potensi besar di Indonesia.
Kontribusi Indonesia
Untuk mendukung agenda berkelanjutan ASEAN, Indonesia telah aktif berpartisipasi dalam kerangka kerja kerjasama regional, salah satunya adalah Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), yang melibatkan sejumlah besar negara Asia-Pasifik.
Dalam KTT ASEAN yang akan datang, Indonesia berharap dapat terus memimpin kolaborasi yang kuat dan membuat keputusan strategis yang akan membentuk masa depan ASEAN.
Menurut Airlangga, negara-negara anggota ASEAN memberikan respons yang sangat positif terhadap kepemimpinan Indonesia. Kepemimpinan Indonesia diakui sebagai kunci dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi kawasan. Dukungan solid telah diberikan oleh semua negara anggota ASEAN.
“Dalam kepemimpinan Indonesia, keputusan strategis ini diambil dan akan membentuk arah ASEAN ke depan. Kita sudah berkontribusi dalam kerjasama regional seperti RCEP yang merupakan salah satu blok perdagangan terbesar. Sekitar 29 persen dari GDP global berada di dalamnya,” tegasnya.
Ketuaan Indonesia di ASEAN bukan hanya sekadar simbolik, tetapi juga membawa dampak nyata dalam upaya mencapai tujuan bersama dan membangun kawasan yang lebih kuat dan berkelanjutan di Asia Tenggara. (rio/ted)