Surabaya (pilar.id) – Doraemon, tokoh film kartun Jepang yang ditayangkan pertama kali oleh sebuah stasiun televisi swasta Indonesia pada dekade 1990-an telah mengisi hari-hari anak-anak Indonesia, sampai sekarang.
Sebelumnya, di era 1970an, produk budaya Jepang telah masuk melalui Televisi Republik Indonesia (TVRI) dengan siaran serial anime; Wanpaku Omukashi Kum Kum.
Puluhan dekade kemudian, produk-produk budaya seperti musik Jepang, manga (komik) dan anime telah mengisi imajinasi sebagian anak-anak muda di Indonesia.
Akhir bulan lalu, sudut pusat perbelanjaan Royal Plaza, Surabaya layaknya sebuah kota yang dipenuhi tokoh-tokoh anime dan gim. Mulai tokoh manga dan anime Kaguya, Kanao Tysuri, hingga Zongli, tokoh dalam gim Genshin Impact. Mereka adalah penggemar cosplay yang datang dari sejumlah kota di Jawa Timur untuk mengikuti sebuah festival.
Naoya Rafi, 21 tahun, satu di antara ratusan peserta mengaku datang darti kota Jember. “Saya saat ini sedang memakai kostum karakter Zongli, tokoh dari Genshin Impact,” ujar pekerja yang menggemari cosplay sejak 2018 ini.
Di sudut lain, Isabel Fransisca, sibuk melayani foto bersama para remaja. Isabel yang siang itu mengenakan kostum karakterk Kaguya, sebuah serial manga komedi romantis karya Aka Akasaka.
“Saya baru pertamakali ikutan acara (cosplay) ini, tapi sudah lama sih menyukai tokoh-tokoh anime,” ujar Isabel yang baru saja lulus dari sebuah SMK di Surabaya.
Sejak siang hingga malam, di sudut-sudut food court pusat perbelanjaan masih terlihat anak-anak muda dengan berbagai kostum karakter. Berbaur dengan pengunjung lain, makan dan minum sembari menanti waktu unjuk penampilan di lantai lain pusat perbelanjaan. (muk/hdl)