Klaten (pilar.id) – Sebuah produsen kain lurik di Desa Kwarasan Beji RT 2 RW 1, Pedan, Kabupaten Klaten, berhasil mengepakkan sayapnya hingga pasar Malaysia.
Adalah Lurik Rahmad, usaha kerajinan kain lurik yang telah dimulai sejak 1953 ini mempertahankan proses pembuatan yang masih tradisional dengan memiliki motif yang khas.
“Pertama kami buat inovasi kain lurik geretan, karena pembuatannya yang masih pakai alat tenun bukan mesin (ATBM), ditambah alat khusus dengan cara ditarik-tarik. Makanya dinamakan lurik geretan,” kata owner Lurik Rahmad, Lissa Ratna Dewi, Kamis (15/12/2022).
Sebagai generasi ketiga, Lissa terus mengembangkan produknya dan mengenalkan kepada masyarakat melalui media sosial instagram. Gayung pun bersambut, promosinya berhasil menarik perhatian Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

“Pak Ganjar waktu itu memesan sekitar 13 potong, per potongnya 2 pcs. Setelah diterima dan dijahit menjadi baju, beliau pakai di acara-acara penting,” jelasnya.
Kemudian, kata Lissa pihaknya mengirim direct message (DM) ke Ganjar Pranowo untuk meminta izin mengubah brand luriknya menjadi Lurik Ganjar.
“Saya DM dan minta izin untuk pakai nama Ganjar. Saat itu saya bilang, Pak boleh ndak ya kain geretan yang bapak beli saya kasih nama Lurik Ganjar? Beliau langsung balas, silakan dipakai Mbak, kalau untuk memajukan brand njenengan (anda),” terangnya.
Akhirnya, Lissa melakukan re-branding dengan mengubah Lurik Geretan menjadi Lurik Ganjar di semua sosial media.
“Dan hasilnya, Lurik Ganjar ini semakin dikenal dan penjualannya laris. Mulai dari kepala dinas, bupati, yang umum dari Kalimantan, Sulawesi, Toraja, sampai Malaysia,” ungkapnya.
Lissa pun terus melakukan inovasi dan mengembangkan produknya menjadi 20 motif. Motif-motif tersebut mulai dari motif muria, klasik, empat dimensi, melodi, gerbong kemulyan, panoraman, borobudur hingga prambanan dengan harga Rp 200 ribu per meternya.
“Kami terus kembangankan, sebelumnya ada 13 motif terus naik. Selain itu ada juga motif petronas, gilang, sindoro, petang, litsu, sultan, harmoni, kanigoro, dobby, serta nusantara. Contoh produknya bisa dilihat di akun instagram kami,” bebernya.

Lissa menyebut, setiap motif Lurik Ganjar ini memiliki ceritanya masing-masing. Kain yang digunakan juga mempunyai kualitas yang bagus dan dingin sehingga nyaman saat dipakai.
“Saat ini, kami ada empat pabrik di lokasi yang berbeda-beda. Kalau, kain Lurik Ganjar di produksi oleh lima orang karyawan dengan cara yang khusus,” tambahnya.
Menurutnya, kepedulian Ganjar terhadap UMKM bukan hanya isapan jempol belaka. Secara tidak langsung, Gubernur Jateng tersebut membantu UMKM memperluas jejaring dengan cara membeli dan memakai saat acara-acara penting.
“Bapak itu sangat peduli terhadap UMKM. Kalau ada pameran tidak hanya lewat. Tapi juga membeli, dan dipakai. Kami sangat senang produk kami dipakai Pak Ganjar,” pungkasnya. (riz/hdl)