Jakarta (pilar.id) – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tak hanya piawai dalam mengemban tugas kenegaraan. Namun, ia juga fasih dalam mengelola bisnis.
Sebagai pendiri Mahaka Group, ia pun membagikan kiat berbisnis agar tetap bertahan di era persaingan bebas seperti saat ini. Menurutnya, hal pertama yang harus dilakukan adalah disiplin menjaga keuangan.
“Jangan uang hasil usaha dipakai untuk beli handphone, untuk beli Tv,” kata Erick dalam Kick Off UMKM Go Online 2022, di Jakarta, Senin (29/8/2022).
Menurut Erick, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus menyisihkan sebagian dari uang hasil usaha. Keuntungan dari berbisnis tersebut musti dipisahkan dari uang pribadi dan untuk modal usaha.
“Jangan dicampur-campur, akhirnya hasil usaha lebih banyak dipakai untuk kepentingan pribadi, usahanya tutup. Berhutang lagi,” katanya.
Erick menambahkan, utang yang produktif tentu dibolehkan. Namun, ia menekankan untuk menghindari atau mengurangi utang yang bersifat konsumtif.
“Siapa yang bilang nggak boleh utang, asal produktif,” kata Erick.
Menurutnya, sebagai pelaku usaha tingkat pemula sangat rentan jatuh dan gagal. Karena itu, yang perlu dicatat pebisnis pemula adalah segera bangkit dari kegagalan.
“Jatuh 7 kali, harus bisa bangkit 8 kali. Tapi jangan jatuh terus. Kalau jatuh terus, artinya ada yang salah sama usaha kita,” kata Erick.
Menurut Erick, bila ditemukan kesalahan berkali-kali, pebisnis pemula juga harus bisa intropeksi diri. Bisa jadi, bisnis yang digeluti tersebut tidak cocok dengan karakter pelaku usaha.
“Kejatuhan biasa, tapi kalau jatuh terus kita harus intropeksi diri,” kata Erick. (ach/hdl)