Jakarta (pilar.id) – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Subholding Upstream Pertamina, kembali mencatatkan kinerja gemilang di triwulan III-2024 dengan produksi migas mencapai 1,046 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD).
Produksi ini terdiri dari 554 ribu barel minyak per hari (MBOPD) dan produksi gas sebesar 2,84 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD).
Keberhasilan ini tidak terlepas dari penerapan teknologi mutakhir seperti Multi-Stage Fracturing, Simple Surfactant Flood, serta program reaktivasi sumur berbasis kecerdasan buatan (AI).
PHE juga berhasil melakukan pengeboran pada 13 sumur eksplorasi, 585 sumur pengembangan, serta 769 sumur workover, dan 26.928 layanan sumur lainnya hingga triwulan III-2024, menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dalam hal eksplorasi, Subholding Upstream Pertamina menemukan sumber daya besar (big fish) melalui pengeboran Astrea-1 di Rokan Hilir dengan kapasitas 40 juta barel setara minyak (MMBOE).
PHE juga mencatatkan tambahan sumber daya kontingen (2C) sebesar 312 juta barel setara minyak (MMBOE), terdiri dari 128 juta barel minyak dan 1,067 miliar standar kaki kubik gas.
Upaya berkelanjutan PHE dalam mendukung energi bersih dilakukan melalui teknologi injeksi CO₂ atau Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) yang diterapkan di Lapangan Sukowati.
Teknologi CO₂-EOR ini dirancang untuk menyimpan karbon dioksida dengan efektif, mendukung pencapaian target emisi nol bersih (Net Zero Emission).
Selain keberhasilan produksi, PHE turut berkontribusi pada perekonomian nasional dengan realisasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 62,94% hingga triwulan III-2024.
PHE juga mendorong pengadaan barang dan jasa dari UMKM melalui Pasar Digital UMKM (PaDi UMKM), dengan total transaksi mencapai Rp 27,8 miliar.
Aspek Kesehatan, Keselamatan Kerja, Keamanan, dan Lingkungan (HSSE) atau K3LL tetap menjadi prioritas dengan pencapaian 24,026 juta jam kerja, termasuk 18,6 juta jam kerja selamat, sebagai hasil dari penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) secara berkelanjutan.
Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim, mengapresiasi pencapaian ini dan menyatakan, “Kami berterima kasih kepada semua pemangku kepentingan atas dukungan dan kerja sama yang terus-menerus. Ini adalah hasil kolaborasi seluruh Perwira dan Mitra Kerja, yang didasarkan pada nilai AKHLAK Pertamina.”
PHE juga memperkuat aspek Governance melalui kebijakan Zero Tolerance on Bribery yang didukung oleh Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) berstandar ISO 37001:2016, memastikan operasional bebas dari praktik penyuapan dan fraud.
Dengan inovasi dan komitmen terhadap keberlanjutan, PHE terus berupaya menjadi perusahaan migas bertaraf internasional yang ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan menjunjung tata kelola yang baik. (hen/hdl)