Jakarta (pilar.id) – PT Bank Permata Tbk memulai 2022 dengan membukukan kinerja yang solid di Kuartal I 2022, dengan menumbuhkan aset berkualitas baik dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko kredit.
Seiring upaya Pemerintah Indonesia menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global dan meningkatnya ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina, PermataBank berhasil mencatatkan pertumbuhan asset menjadi sebesar 18,4 persen (yoy) menjadi Rp241 triliun pada Kuartal I 2022.
Direktur Utama PermataBank Chalit Tayjasanant mengungkapkan, kuartal pertama 2022 telah dilewati dengan hasil yang memuaskan.
Dengan pencapaian Pendapatan Operasional yang tumbuh pesat 21,9 persen dan pertumbuhan aset yang kuat, kinerja PermataBank terus membaik dan memperkuat posisinya dalam jajaran 10 bank terbesar di Indonesia.
“Kami terus memperkuat komitmen PermataBank sebagai waralaba deposito dan kekayaan terkemuka, dan pemimpin dalam inovasi digital serta mitra ekosistem pilihan untuk bisnis dan pemain di bidang teknologi,” kata Chalit.
Untuk itu, ia berterima kasih kepada para nasabah dan pemegang saham pengendali, Bangkok Bank. “Kami akan terus fokus untuk menjadi bank universal dengan produk dan layanan yang lengkap dan terintegrasi secara digital untuk semua segmen dan generasi,” tambahnya.
PermataBank melanjutkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui dukungan dalam penyaluran kredit kepada masyarakat yang tumbuh 10,0 persen (yoy) menjadi sebesar Rp129 triliun terutama didorong oleh pertumbuhan kredit korporasi dan KPR masing-masing sebesar 17,3 persen dan 22,7 persen.
Dalam komitmen ini, PermataBank tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit yang diberikan mengingat dampak pandemi yang masih terus berlanjut dan secara tidak langsung telah menyebabkan peningkatan risiko kredit inheren.
Dari sisi pendanaan, simpanan nasabah terus bertumbuh sebesar 23,3 persen (yoy) terutama dikontribusi dari pertumbuhan Giro sebesar 36,6 persen dan Tabungan sebesar 15,6 persen sesuai dengan strategi Bank untuk terus memfokuskan pertumbuhan simpanan nasabah dengan biaya dana yang lebih murah untuk mendukung penyaluran kredit dengan suku bunga yang lebih bersaing dalam jangka panjang. Sejalan dengan ini, rasio CASA Bank mengalami peningkatan menjadi 56,4 persen.
Lebih lanjut, Bank membukukan Pendapatan Operasional sebesar Rp2,9 triliun, tumbuh sebesar 21,9 persen (yoy) sehingga Laba Operasional sebelum Pencadangan tercatat sebesar Rp1,5 triliun.
Pertumbuhan Pendapatan Operasional dikontribusi dari pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 4,2 persen dan Pendapatan Non-Bunga sebesar 113,3 persen sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit sampai dengan akhir Maret 2022.
Hal ini juga mencerminkan pengelolaan dana, baik simpanan nasabah maupun dana setoran modal dari pemegang saham, dapat dikelola secara optimal.
Selain itu, Bank tetap menerapkan manajemen biaya operasional secara optimal tercermin dari perbaikan rasio Beban Operasional dibandingkan Pendapatan Operasional (BOPO) menjadi sebesar 72,5 persen atau membaik 9,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 82,3 persen.
Bank juga memastikan kecukupan pencadangan kerugian penurunan nilai secara pruden untuk mengantisipasi potensi kerugian mengingat dampak pandemi COVID-19 yang masih berlanjut di tahun berjalan.
Rasio NPL coverage terjaga baik di kisaran yang cukup konservatif yaitu 226 persen. Rasio NPL gross di bulan Maret 2022 terjaga pada level 3,17 persendan rasio NPL net di 0,6 persen.
Hal ini sejalan dengan kebijakan Bank untuk membukukan pencadangan kerugian kredit secara pruden dalam mengantisipasi potensi kerugian kredit.
Rasio permodalan Bank tetap menjadi salah satu yang terkuat di antara Bank Komersial di Indonesia, dengan rasio CAR dan CET-1 masing-masing sebesar 33,1 persen dan 25,4 persen, dimana hal ini menjadi kunci pendorong bagi Bank untuk mempercepat pertumbuhan bisnis baik secara organik maupun inorganik.
Komitmen berkelanjutan dari PermataBank untuk terus mendukung Pemerintah Indonesia dalam pemulihan perekonomian diwujudkan dengan menjalankan fungsi intermediasi finansial secara efektif dan efisien.
Dukungan dari Bangkok Bank PCL sebagai pemegang saham pengendali dan Bank Korporasi terkuat di Thailand memberikan keuntungan bagi PermataBank untuk bersinergi memperluas dan memperkuat posisi sebagai bank yang universal.
Di Kuartal I 2022, PermataBank menyambut Meliza M. Rusli sebagai Wakil Direktur Utama yang bergabung pada 25 Januari 2022 melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). PermataBank juga menerima berbagai penghargaan selama periode tersebut. (ptr/hdl)