Pilar.IDPilar.ID
  • Pilar Kini
  • Pilar Ekonomi
  • Pilar Olahraga
  • Pilar Gaya
  • Pilar Budaya
  • Pilar Visual
  • Pilar Muda
  • Pilar Wanita
  • Pilar Khas
  • Indeks
Facebook Instagram YouTube
TRENDING
  • Seperti Covid-19, Status Darurat Monkeypox Berakhir tapi Masih jadi Tantangan
  • Diduga Membunuh Bayinya Sendiri, Mahasiswi di Kota Makassar ini Ditangkap Aparat Polres Gowa
  • Menang Saat Ajukan Banding, Wartawati Hong Kong ini Dinyatakan Bebas dari Hukuman
  • Video Musik Dynamite BTS Capai Sejarah Baru di YouTube!
  • Resmikan Kampoeng Mandiri di Surabaya, Gubernur Khofifah Usul Pengembangan jadi Kampung Devisa
  • Dukung Balap Formula E di JIEC Ancol, PLN Sediakan Listrik tanpa Down Time
  • Sinopsis dan Jadwal Tayang The Equalizer (2014), Aksi Mantan Inteligen Lawan Gangster Rusia
  • Diduga untuk Balap Liar, Operasi Blue Light Patrol Polresta Pekanbaru Amankan 29 Motor
Facebook Instagram YouTube Twitter TikTok RSS
pilar pemilu
Pilar.IDPilar.ID
  • Pilar Kini
  • Pilar Ekonomi
  • Pilar Olahraga
  • Pilar Gaya
  • Pilar Budaya
  • Pilar Visual
  • Pilar Muda
  • Lainnya
    • Pilar Pemilu
    • Pilar Khas
    • Pilar Bola
    • Pilar Jakarta
    • Pilar Jatim
    • Pilar Wanita
    • Indeks
Pilar.IDPilar.ID
Home»Peristiwa»Kupatan dan Tradisi Puasa Syawal yang Disebut Hari Raya Kecil
Peristiwa

Kupatan dan Tradisi Puasa Syawal yang Disebut Hari Raya Kecil

M. Fathur Rohman29 April 2023 06:40 WIB
Facebook Twitter LinkedIn Email WhatsApp
Pembagian ketupat yang sudah dimasukkan dalam wadah saat kenduri kupatan di Kabupaten Pasuruan. (Foto: M. Fathur Rohman, Pilar.id)

Surabaya (pilar.id) – Selain identik dengan opor ayam dan tradisi mudik, lebaran Idul Fitri juga identik dengan ketupat.

Ketupat adala sebuah sajian makanan dari beras yang dimasak dalam sebuah wadah yang terbuat dari anyaman daun kelapa.

Budaya penyajian makanan ketupat atau kupatan ini juga kerap disebut hari raya kecil. Kupatan disajikan di hari ketujuh lebaran Idul Fitri ini, utamanya sangat kental di masyarakat jawa.

Tradisi pembuatan dan pembagian ketupat atau kupatan ini, disinyalir berasal dari tradisi masyarakat Jawa saat pertama masa penyebaran islam.

Sunan Kalijaga dipercaya sebagai asal mula pembawa budaya kupatan di tanah Jawa.

Masyarakat berdoa bersama di mushola saat kenduri ketupat atau kupatan pada lebaran hari ketujuh. (Foto: M. Fathur Rohman, pilar.id)

Dasar penamaan ketupat atau kupat pun diperkirakan berasal dari bahasa jawa ‘ngaku lepat’ yang dalam bahasa Indonesia artinya adala mengakui kesalahan.

Tradisi pembuatan dan pembagian ketupat, biasanya dilakukan pada lebaran hari ketujuh atau H+7 lebaran idul fitri.

Tradisi kupatan, biasanya diawali dengan rangkaian ibadah puasa syawal selama enam hari berturut-turut sejak hari raya Idul Fitri kedua hingga ketujuh.

Ibadah puasa di hari kedua hingga ketujuh ini pun merupakan sunnah Nabi Muhammad Rasulullah SAW.

Ritual ini kemudian ditutup dengan bagi-bagi kupat atau kenduri kupat yang dilakukan di mushola atau masjid setempat.

Kegiatan kenduri ketupat atau kupatan saat lebaran hari ketujuh. (Foto: M. Fathur Rohman, Pilar.id)

Tradisi kupatan ini, juga kerap disebut sebagai lebaran kecil. Lebaran bagi orang-orang yang berpuasa selama masa Lebaran Idul Fitri dan merayakan kemenangan di hari ketujuh lebaran Idul Fitri.

Baca Juga  Wajah Bripda HS, Anggota Densus 88 yang Bunuh Sopir Taksi Online Akan Ditampilkan ke Publik

Banyak makna filosofis yang dikandung dalam makanan ketupat ini. Bungkus yang dibuat dari janur kuning melambangkan penolak bala bagi orang Jawa sedangkan bentuk segi empat mencerminkan prinsip “kiblat papat lima pancer”, yang bermakna bahwa ke mana pun manusia menuju, pasti selalu kembali kepada Allah.

Sebagian masyarakat juga memaknai rumitnya anyaman bungkus ketupat mencerminkan berbagai macam kesalahan manusia sedangkan warna putih ketupat ketika dibelah dua mencerminkan kebersihan dan kesucian setelah mohon ampun dari kesalahan.

Beras sebagai isi ketupat diharapkan menjadi lambang kemakmuran setelah hari raya. Pada masa lalu, terdapat tradisi unik yang berbau mistis, namun kini sudah jarang ditemukan.

Ketupat juga dianggap sebagai penolak bala, yaitu dengan menggantungkan ketupat yang sudah matang di atas kusen pintu depan rumah, biasanya bersama pisang, dalam jangka waktu berhari-hari, bahkan berulan-bulan sampai kering.

Biasanya, ketupat disajikan bersama opor ayam dan sambal goreng. Ini pun ternyata ada makna filosofisnya. Opor ayam menggunakan santan sebagai salah satu bahannya.

Santan, dalam bahasa Jawa disebut dengan santen yang mempunya makna “pangapunten” alias memohon maaf. (fat)

Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Arsip Pilar.id

 

headline Idul Fitri ketupat lebaran kupatan Lebaran Ketupat

Berita Lainnya

PB IDI: RUU Kesehatan Omnibus Law tidak Memiliki Urgensi yang Mendesak

5 Juni 2023 14:35 WIB
Salah satu peserta unjuk rasa penolakan terhadap draft Rancangan Undang-Undang Kesehatan (RUU Kesehatan Omnibus Law) di Jakarta (foto: Hendra Brata)

Ribuan Nakes dan Tenaga Medis Gelar Aksi Damai Tolak RUU Kesehatan

5 Juni 2023 14:17 WIB
Pintu utama kamp kematian Jerman Auschwitz Birkenau di Polandia (foto: Rossrs, Wikimedia)

Saat Tragedi Kemanusiaan jadi Lelucon dalam Dialog Drama Komedi True to Love

5 Juni 2023 02:00 WIB
Ketua Umum PSSI Erick Thohir

Erick Minta Penonton Liga 1 musim 2023/2024 tidak Terlibat dalam Kerusuhan

4 Juni 2023 23:19 WIB
Heru Budi Hartono saat menghadiri perayaan Visakha Punnami Puja bersama segenap umat Buddha Jakarta, Minggu (4/6/2023), di Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, Jakarta Utara.

Hari Raya Waisak, Momen Menebar Kebajikan dan Pengingat Agar Berbagi dengan Sesama

4 Juni 2023 20:47 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto

Survei Surabaya Research Syndicate, Elektabilitas Prabowo Makin Melejit!

4 Juni 2023 16:00 WIB
Dengan pengakuan UNESCO, Gunung Ijen akan dipromosikan langsung sehingga semakin dikenal secara internasional (foto: Prasanta Kr Dutta, unsplash)

Unesco tetapkan Gunung Ijen jadi Global Geopark, Sertifikat Resmi Diberikan September 2023 di Maroko

4 Juni 2023 14:34 WIB
Laga terakhir Messi bersama Paris Saint-Germain. Meski kalah 3-2 dari Clermont , PSG jadi Ligue 1 2022/2023 (foto: facebook @PSG)

PSG Juara Ligue 1, Messi Segera Tinggalkan Prancis

4 Juni 2023 09:26 WIB
Pihak ASDP memastikan pihak penyeberangan dan pelabuhan siap melayani para pengguna jasa yang akan melakukan perjalanan dengan kapal feri.

Liburan Waisak, Layanan Penyeberangan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk Lancar Terkendali

3 Juni 2023 19:25 WIB

Leave A Reply Cancel Reply

Salah satu peserta unjuk rasa penolakan terhadap draft Rancangan Undang-Undang Kesehatan (RUU Kesehatan Omnibus Law) di Jakarta (foto: Hendra Brata)
Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak datang lebih awal di puncak 17 tahun beritajatim.com
Pagelaran Budaya Bali di Taroo
Berita Pilihan

PB IDI: RUU Kesehatan Omnibus Law tidak Memiliki Urgensi yang Mendesak

5 Juni 2023 14:35 WIB
Salah satu peserta unjuk rasa penolakan terhadap draft Rancangan Undang-Undang Kesehatan (RUU Kesehatan Omnibus Law) di Jakarta (foto: Hendra Brata)

Ribuan Nakes dan Tenaga Medis Gelar Aksi Damai Tolak RUU Kesehatan

5 Juni 2023 14:17 WIB
Pintu utama kamp kematian Jerman Auschwitz Birkenau di Polandia (foto: Rossrs, Wikimedia)

Saat Tragedi Kemanusiaan jadi Lelucon dalam Dialog Drama Komedi True to Love

5 Juni 2023 02:00 WIB
Ketua Umum PSSI Erick Thohir

Erick Minta Penonton Liga 1 musim 2023/2024 tidak Terlibat dalam Kerusuhan

4 Juni 2023 23:19 WIB
Heru Budi Hartono saat menghadiri perayaan Visakha Punnami Puja bersama segenap umat Buddha Jakarta, Minggu (4/6/2023), di Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, Jakarta Utara.

Hari Raya Waisak, Momen Menebar Kebajikan dan Pengingat Agar Berbagi dengan Sesama

4 Juni 2023 20:47 WIB
Berita Lainnya

Seperti Covid-19, Status Darurat Monkeypox Berakhir tapi Masih jadi Tantangan

5 Juni 2023 23:00 WIB
Ilustrasi bayi yang tidak dikehendaki (foto: Isaac Quesada, unsplash)

Diduga Membunuh Bayinya Sendiri, Mahasiswi di Kota Makassar ini Ditangkap Aparat Polres Gowa

5 Juni 2023 22:29 WIB
Bao Choy menunjukkan keputusan tertulis Pengadilan Banding Akhir kepada pers, setelah dibebaskan oleh pengadilan tinggi kota di Hong Kong (foto: voaindonesia.com)

Menang Saat Ajukan Banding, Wartawati Hong Kong ini Dinyatakan Bebas dari Hukuman

5 Juni 2023 22:01 WIB
banner
© 2023 pilar.ID | beritajatim.com network
  • Beranda
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Arsip Berita
  • Indeks

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.