Jakarta (pilar.id) – Drama pencarian pelatih baru Everton pasca Rafael Benitez dipecat akhirnya usai. Frank Lampard resmi menandatangani kontrak bersama Everton dengan durasi dua setengah tahun.
Meski belum memimpin latihan bersama para pemain Everton. Kerja pertama Lampard malah berlangsung di bursa transfer. Menjelang penutupan bursa transfer yang akan berakhir Selasa (1/2/2022), Lampard sudah berhasil memboyong Donny van de Beek dari Manchester United. Kabar ini sudah dikonfirmasi oleh Fabrizio Romano, meski belum ada pengumuman resmi dari Everton.
Gelandang serang asal Belanda ini didatangkan Everton dengan status pinjaman. The toffes pun akan membayar penuh gaji van de Beek, sekaligus membayar biaya peminjaman yang nilainya belum diketahui.
Lampard mengungkapkan keinginannya memboyong van de Beek ketika menyatakan keinginan mereka secara resmi untuk menggunakan jasa Lampard sebagai pelatih. Keinginan itu pun langsung dipenuhi oleh direksi Everton dan mereka langsung menikung Crystal Palace yang sudah lebih dulu bernegosiasi untuk meminjam van de Beek dari United.
Jika melihat perjalanan melatih Lampard di Derby County dan Chelsea. Van de Beek kemungkinan akan memiliki peran yang penting. Baik di Derby maupun Chelsea, Lampard selalu menerapkan pola permainan direct dengan sirkulasi bola-bola cepat.
Selain itu, ia juga selalu memiliki pemain di posisi nomor 10 yang agresif dan mampu mencetak gol dari lini kedua. Posisi ini, ketika di Derby maupun di Chelsea, ketika itu selalu di isi oleh Mason Mount yang juga memiliki kualitas untuk mencetak gol dari tendangan jarak jauh maupun melakukan pergerakan menusuk dari belakang.
Skema ini mirip dengan peran van de Beek ketika di Ajax dulu. Meski menempati posisi nomor 10, di Ajax ia lebih banyak bermain sebagai pemain pembuka ruang. Melakukan umpan-umpa pendek kemudian berlari mencari ruang-ruang kosong. Sedangkan posisi sebagai playmaker, dipegang oleh Hakim Ziyech yang berposisi sebagai sayap kiri.
Layak untuk ditunggu. Pola permainan apa yang akan diterapkan oleh Lampard di Everton. Dan apakan Lampard mampu menyelamatkan Everton yang kini terperosok di posisi 16. Apalagi, di Everton ia memiliki skuad yang tidak terlalu buruk.
Ada gelandang kreatif seperti Andre Gomez, gelandang bertahan, Allan yang bisa membawa bola dan kokoh yang cara mainnya mirip dengan Jorginho. Juga pemain-pemain sayap skillful seperti El-Ghazi dan Ricardlison.
Akankah Lampard mampu menyelamatkan Everton seperti ketika ia menyelamatkan Chelsea di tengah larangan trasfer? Mari kita nantikan bersama. (fat)