Jakarta (pilar.id) – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan, kompetisi sepak bola Liga 1 Indonesia akan kembali dilanjutkan setelah sempat tertunda akibat tragedi Kanjuruhan di Jawa Timur yang menelan korban jiwa. Namun, kompetisi yang akan dilaksanakan di Jawa Tengah dan DI Yogyakarta akan menggunakan sistem gelembung atau bubble yaitu tanpa ada penonton.
“Sekarang kan masih bubble ya, bubble dengan tanpa penonton,” jelasnya, di Jakarta, Selasa (6/12/2022).
Zainudin mengungkapkan keputusan digulirkannya kembali kompetesi Liga 1 ini karena adanya kebutuhan para pemain tim nasional (timnas) sepak bola Indonesia untuk terus menjaga kesiapan dan mengasah kemampuan agar tetap prima jelang Piala Dunia U-20. Kesiapan timnas, lanjut Zainudin, menyangkut dua hal yakni, latihan dan kompetisi.
Dia mengatakan, meskipun timnas asuhan Shin Tae yong ini sudah melakukan sejumlah try out di beberapa negara, tetapi jangan sampai performanya turun akibat tidak adanya kompetisi. “Apalagi, kita akan ikut di Piala Dunia U-20 karena kita tuan rumahnya. Dan beberapa kegiatan lain yang sangat membutuhkan kesiapan tim nasional,” kata Zainudin.
Zainudin berharap, dunia persepakbolaan Indonesia akan semakin baik dengan adanya transformasi. Baik dari segi tata kelola maupun ekosistemnya, sehingga akan membuat pembinaan-pembinaan ke depannya juga menjadi semakin baik.
“Mudah-mudahan ini akan semakin baik tata kelola dan ekosistem dalam persepakbolaan nasional, sehingga ini juga akan membuat pembinaan-pembinaan ke depannya akan menjadi baik. Itu saja,” kata dia.
Politikus Partai Golkar itu menekankan, dengan adanya peraturan Kepolisian RI (Polri) saat ini, maka penyelenggaraan kompetisi Liga 1 akan sangat ketat terutama dalam hal penonton. “Sebelum izin dikeluarkan pihak kepolisian, Kementerian PUPR dan Kementerian Kesehatan meninjau tempat-tempat pelaksanaan pertandingan itu,” kata dia. (ach/hdl)