Surabaya (pilar.id) – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) terus mendukung mahasiswanya dalam meraih prestasi. Baru-baru ini, Ahmad Muwaffiq Rosyadi, mahasiswa program studi Administrasi Publik (AP), berhasil meraih penghargaan dalam kategori Best Initiative di acara Young ASEAN Leaders Policy Initiative (YALPI).
YALPI merupakan sebuah program konferensi tahunan yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Politik, Chulalongkorn University, Thailand. Acara ini menjadi wadah bagi pemuda ASEAN untuk berpartisipasi dan berbagi ide-ide cemerlang. YALPI berlangsung pada tanggal 5-10 Februari di Chulalongkorn University.
Keberhasilan Muwaffiq berasal dari inisiatif briliannya untuk mengusulkan rekomendasi kebijakan yang berjudul Sustainable Mobility Initiative: Accessible Public Transportation for All. Muwaffiq menyadari bahwa masyarakat Bangkok lebih memilih kendaraan pribadi daripada transportasi publik, dikarenakan kurangnya koneksi moda transportasi publik dan kurangnya infrastruktur stasiun yang mendukung aksesibilitas bagi lansia dan disabilitas.
Muwaffiq mengusulkan tiga poin utama sebagai solusi untuk meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas transportasi publik di Bangkok. “Pertama, mengintegrasikan beberapa moda transportasi publik seperti bus. Kedua, meningkatkan aksesibilitas infrastruktur transportasi publik. Ketiga, membuat sistem transportasi publik di Bangkok lebih ramah lingkungan alias rendah emisi,” ungkapnya.
Motivasi Muwaffiq dalam meraih penghargaan ini juga terkait dengan relevansi dengan program studi Administrasi Publik. “Saya pernah mengambil mata kuliah seperti Desain dan Formulasi Kebijakan Publik (DFKP), di mana saya mempelajari tahapan-tahapan krusial dan dinamika dalam pembuatan kebijakan publik. Melalui program YALPI ini, saya memperoleh insight dan perspektif yang lebih komprehensif mengenai proses desain kebijakan dari pemateri yang merupakan direktur 101 Public Policy Think Tank,” ungkapnya.
Selain itu, Muwaffiq menilai pengalaman membuat desain kebijakan dalam format policy white paper selama mengikuti YALPI sebagai pengalaman berharga. Di akhir kesempatan, Muwaffiq memberikan pesan kepada pembaca yang ingin meraih prestasi internasional.
“Menurut saya, yang terpenting adalah mengenali potensi dan minat diri kita terlebih dahulu. Selagi kita masih mahasiswa, program seperti international mobility camp sangat bagus untuk memperkaya portofolio dan mempelajari hal-hal di luar perkuliahan,” ujarnya. (ipl/hdl)