Surabaya (pilar.id) – Universitas Airlangga (UNAIR) mengirimkan tujuh mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) untuk mengikuti program student outbound di Institut Biosains, Universiti Putra Malaysia, selama satu bulan.
Program ini berbentuk riset penelitian tentang kandungan rumput laut. Peserta program meliputi Natalie Christy Puan Rachny Putri, Nova Elisa Aderly, Arinda Melina Putri, Yusuf Firmansyah Wibisono, Kevin Reynaldy Henryansyah, Firdausiya Najaliyya, dan Cahya Rexha Giga.
Salah satu peserta, Arinda Melina Putri, mengungkapkan bahwa penelitian ini bertujuan mengoptimalkan potensi rumput laut yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Tim meneliti tujuh jenis rumput laut untuk menganalisis kandungan proksimat, seperti protein, karbohidrat, serat, dan zat aktif lainnya.
“Rumput laut mengandung senyawa aktif seperti antioksidan, antibakteri, dan zat antikanker. Setiap jenis memiliki karakteristik berbeda, sehingga analisis proksimatnya menghasilkan data yang bervariasi,” jelas Arinda.
Proses analisis proksimat melibatkan serangkaian uji yang kompleks, termasuk ekstraksi bahan aktif dan uji kandungan zat. Tahapan penelitian ini membutuhkan alat laboratorium khusus dan waktu yang cukup lama.
“Meski prosesnya rumit, hasil analisis ini dapat menjadi langkah awal dalam diversifikasi produk berbasis rumput laut,” tambahnya.
Arinda juga menyampaikan bahwa penelitian ini menghasilkan luaran berupa data yang dapat digunakan sebagai topik skripsi maupun bahan publikasi pada jurnal ilmiah.
“Dari tujuh jenis rumput laut yang diuji, kami berharap hasilnya dapat dikembangkan menjadi produk jadi. Namun, karena keterbatasan waktu, kami belum bisa merealisasikan hal tersebut. Kami berharap penelitian lanjutan dapat menyempurnakan hasil ini,” ungkapnya.
Program riset ini menjadi bukti nyata komitmen UNAIR dalam mendukung kolaborasi internasional sekaligus mendorong inovasi di bidang kelautan dan perikanan. Penelitian ini diharapkan dapat membuka peluang diversifikasi produk rumput laut dan meningkatkan nilai tambah komoditas kelautan Indonesia. (mad/hdl)