Surabaya (pilar.id) – Ketua Tim Inovasi, Pengembangan, dan Harmonisasi Layanan, serta Aplikasi SPBE Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Kominfo, Chairina, menyoroti manfaat teknologi metaverse yang semakin berkembang. Salah satunya adalah kemampuannya dalam menyediakan layanan manasik haji.
Manasik haji merupakan simulasi praktik ibadah haji sebelum dilaksanakan secara langsung. Ini memberikan kesempatan bagi calon jemaah untuk berlatih ritus dan amalan haji, seperti tawaf, sai, wukuf, dan lainnya.
Rencana pemanfaatan metaverse untuk manasik haji memicu beragam pandangan di masyarakat. Dr. Imron Mawardi SP MSi, seorang pakar ekonomi Islam dari Universitas Airlangga (UNAIR), memberikan pandangannya terhadap isu ini.
Menurut Dr. Imron, manasik haji bukan bagian dari ibadah haji sebenarnya. Ini adalah latihan yang bertujuan membantu calon jemaah memahami tata cara ibadah haji dengan benar.
“Manasik ini adalah cara bagi calon jemaah haji untuk memahami dan melatih ritus haji dengan benar, mulai dari ihram, wukuf, mabit, melempar jumrah, tahalul, hingga tawaf,” jelas Dr. Imron.
Penggunaan metaverse dalam manasik haji dinilainya sebagai langkah yang sah dan memungkinkan. Dengan metaverse, calon jemaah dapat memahami lebih baik tentang pelaksanaan ibadah haji secara visual dan berlatih secara virtual.
Dr. Imron juga menyoroti manfaat ekonomis dari adopsi metaverse dalam manasik haji. Penggunaan teknologi ini dapat mengurangi biaya pelatihan fisik dan logistik serta mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
“Mayoritas jemaah haji menjalani persiapan melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Penggunaan metaverse dapat menghemat waktu dan biaya yang diperlukan dalam proses pelatihan,” tambahnya.
Dosen ekonomi Islam ini juga menunjukkan bahwa kehadiran metaverse dalam manasik haji dapat membuka peluang bagi sektor industri lainnya, seperti pariwisata dan bisnis. Masyarakat dapat memperoleh informasi visual tentang destinasi wisata sebelum mengunjunginya secara langsung.
Adanya metaverse dalam manasik haji juga dapat mendorong sektor industri lain untuk memanfaatkannya. Ini membuka peluang bagi pengembangan lebih lanjut dalam berbagai sektor, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif bagi ekonomi secara keseluruhan. (ipl/ted)