Semarang (pilar.id) – Mitos pasar setan di Gunung Slamet dan Merapi apakah benar adanya? simak jawaban Ustadz Muhammad Faizar.
Mitos pasar setan di Gunung Slamet dan Merapi memang cukup lazim didengar dan dipercayai oleh para pendaki pada umumnya, meski keberadaanya tak semua orang bisa melihatnya, Ustadz Muhammad Faizar menjawab banyak tanda tanya itu.
Bukan hanya mitos pasar setan di Gunung Slamet dan Merapi, Jawa Tengah itu, sejumlah ancala lain juga terdapat cerita mistis yang sama.
Ustadz Muhammad Faizar mencoba langsung mendaki Gunung Slamet dalam sebuah kesempatan, dan menjelaskan tentang mitos pasar setan yang ada di Gunung.
Lalu benarkah mitos adanya pasar setan di Gunung Slamet dan Merapi, serta sejumlah ancala lain di Indonesia, berikut pernyataan Ustaz Muhammad Faizar.
Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @dakwah.umf Ustadz Muhammad Faizar mencoba mendaki Gunung Slamet dan bertanya ke salah satu pendaki mengenai adanya pasar setan.
“Di puncak Gunung Slamet ini juga ada banyak mitos di sini misal pasar setan. Siapakah yang pertama kali mengatakan itu?” tanya Ustadz Muhammad Faizar kepada seorang pendaki.
“Kalau saya pribadi karena mungkin kelahiran era sekian, ya dengar dari orang-orang tua di dusun Bambangan,” kata pendaki tersebut menjawab pertanyaan Ustadz Muhammad Faizar.
Ustadz Muhammad Faizar lantas menerangkan bila Gunung Merapi terkenal juga ada yang namanya pasar setan.
“Apakah pasar punya setan? ya punya,” kata dia.
Bahkan lanjut dia, pasar manusia itu juga jadi tempat, yang kata Nabi Muhammad sebagai lokasi berkecimpungnya setan.
“Jadi Rosulullah Muhammad SAW mengajarkan ketika manusia masuk pasar, mal sebaiknya membaca doa, dan itu menjadi sunnah,” kata dia.
Ustadz Muhammad Faizar menjelaskan bacaan doa ini agar dibaca sebanyak-banyaknya ketika di dalam pasar atau mall.
Berikut bacaan doa masuk pasar dan mal, arab, latin dan terjemahan;
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Bacaan latin: Laa Ilaaha Illallaahu wahdahu laa syariikalahu, lahul mulku walahul hamdu, yuhyii, wayumiitu, wahuwa hayyun laa yamuutu, biyadihil khairu, wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir
Artinya: “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan, bagiNya segala pujian. Dialah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dialah Yang Hidup, tidak akan mati. Di tanganNya kebaikan. Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (HR Ibnu Majah, Tirmidzi, dan Hakim).
Ustadz Muhammad Faizar lebih jauh menjelaskan, bila kita tak perlu jauh-jauh ke Gunung untuk mencari pasar setan.
Sebab, kata Ustadz Muhammad Faizar tidak perlu ke Gunung Slamet untuk tahu pasar setan, di pasar manusia pun ada. (daz)