Jakarta (pilar.id) – Riset membuktikan, lebih dari 80 persen ibu yang menyusui bayinya, menghadapi krisis laktasi. Ini adalah periode terberat yang dialami para ibu, sebeb mereka melihat kejengkelan, tangisan dan rasa kecewa yang terlihat dari anak mereka.
Lebih parahnya ibu bisa menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian ini yang nantinya dapat berdampak buruk bagi ibu dan anak itu sendiri.
Tapi jangan buru-buru frustasi. Berikut pengertian krisis laktasi dan tips melewati masa krisis laktasi.
Apa itu krisis laktasi?
Para ibu harus tahu krisis laktasi adalah periode waktu ketika bayi tampaknya tidak senang dengan ASI ibu. Bayi sudah makan banyak namun masih terlihat lapar. Dampaknya biasanya terlihat dari berat badannya yang tidak naik dan sering menangis. Produksi ASI yang menurun bisa karena ibu merasa banyak tekanan dan stres. Banyak pula yang merasa para ibu gagal menjadi seorang ibu.
Mengapa krisis laktasi terjadi?
Anak bayi selalu membutuhkan lebih banyak susu. Kemampuan mengisapnya juga berkembang seiring berjalannya waktu, sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mereka makan. Saat kondisi psikogis dan asupan makanan bergizi kurang akhirnya produksi susu menjadi sedikit sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan si bayi.
Kapan itu terjadi?
Krisis laktasi bisa terjadi pada jenjang umur yang berbeda-beda. Bisa terjadi sekitar 5 kali dalam tahun pertama anak. Itu karena krisis laktasi juga berpengaruh pada masa pertumbuhan anak. Perkiraan waktunya antara 1- 3 minggu masa hidup anak, 6 minggu, 3 bulan, 6 bulan dan 9 bulan.
Bagaimana cara mengatasi krisis laktasi?
Hal pertama yang terlintas dalam pikiran ibu adalah memberi makan pengganti bayi dengan susu formula. Namun, hal ini harusnya dihindari karena dapat menyebabkan penurunan produksi ASI lebih parah dari sebelumnya.
Cobalah untuk beristirahatlah lebih dari pekerjaan rumah, ceritakan masalah ibu kepada orang terdekat dan berusahalah tetap bersama anak dengan perasaan yang lebih tenang dan menyenangkan.
Pada kondisi ini jangan paksa anak untuk makan dan ikuti sesuai permintaan mereka. Lihatlah tanda-tanda ketika bayi lapar dan beri susu sebelum anak mulai menangis.
Untuk menghilangkan kebosanan pada anak, cobalah juga untuk mengubah posisi paling nyaman yang disukai oleh bayi kalian. Yakinkan hati para ibu bahwa krisis laktasi hanyalah sementara dan pasti akan hilang. Jangan sampai kehilangan kepercayaan diri sehingga membuat produksi ASI semakin memburuk.
Perasaan disayang sekitar serta perhatian lebih adalah kunci agar para ibu tidak merasa gagal menjadi seorang ibu. Jangan ragu minta bantuan ke suami atau orang terdekat moms! (put)