Lamongan (pilar.id) – Meninjau Solar Pack Dealer Nelayan (SPDN) Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brondong Lama dan PPN Brondong (TPI Brondong Baru), Selasa (6/9/2022), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga berdialog dengan warga desa nelayan.
Di PPN Brondong, diperoleh info jika terdapat 25 kapal dengan total hasil tangkapan per kapalnya 9,5 ton ikan segar telah melakukan bongkar muat.
“Apa ada kenaikan harga ikan disini Bu ?” tanya Khofifah pada salah satu perempuan di TPI. “Ada ikan tongkol yang naik Bu Gubernur. Dari harga semula Rp 10ribu menjadi Rp 12ribu per kilonya,” jawab salah satu tengkulak.
Sementara itu, salah seorang nelayan yang ditemui usai bongkar muat hasil tangkapan, Mukatam, 43 tahun, mengungkap jika solar yang digunakan sebagai bahan bakar sering kehabisan serta keterlambatan pengiriman.
“Karena kalau kapal besar ini butuhnya banyak. Satu bulan butuh 33 drum solar,” ungkapnya.
Pada Khofifah, ia pun bercerita bahwa solar bersubsidi ini hanya mudah didapatkan di awal-awal bulan saja. Diakhir bulan, Mukatam dan kawan-kawan nelayan lainnya sering memenuhi kebutuhan solar di SPBU terdekat.
“Kalau akhir bulan habis kami biasanya ke SPBU. Tentu harganya lebih mahal,” ceritanya. “Kami berharap stok solar akan terus ada dan distribusinya tidah terhambat lagi,” tambahnya.
Merespon keterangan ini, Khofifah langsung melakukan koordinasi dengan Eksekutif GM Pertamina Jabalinus dan ketua kelompok nelayan untuk di cek kebutuhan yang riil saat ini agar tidak terjadi kelangkaan di akhir bulan. Karena Pertamina menyuplai sesuai data pengajuan kelompok nelayan.
Sementara Bupati Lamongan Yuhronur Efendy mengatakan, merespon kenaikan harga solar PSO bagi nelayan, ia bersama jajaran tengah menyiapkan skema bantalan sosial yang mampu menekan dampak di masyarakat utamanya nelayan.
“Kita akan memberikan bantuan-bantuan sosial yang akan disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Rencananya kita akan berikan asuransi untuk BPJS Ketenagakerjaan atau bansos yang lainnya,” katanya.
Penyiapan skema itu, lanjut dia, sedang disiapkan secara terukur. Sehingga pada proses distribusi bansos nanti bisa tepat sasaran. (hdl)