Surabaya (pilar.id) – Lomba permainan lato-lato kini makin marak diadakan. Untuk memikat peserta, beragam hadiah pun disiapkan. Mulai dari uang, hingga kambing.
Hal ini juga dilakukan oleh Cafe Bolak-balik Satu Atap, yang mengadakan lomba bertajuk Lato-lato Championship, Sabtu (14/1/2023) lalu.
Konsepnya, selain lama bermain lato-lato, juga ditambah bermain sambil minum air putih, bernyanyi, dan lain sebagainya.
Dijelaskan Tomy Aprilianto, Manager Event Bolak-balik Satu Atap, lomba lato-lato ini terdiri dari lima tahap dan akan merebutkan hadiah dengan total Rp 2 juta.
Lima tahap tersebut, mulai dari bermain lato-lato selama 20 menit, main lato-lato sembari minum air putih, bermain lato-lato dengan instruksi panitia, seperti cepat dan lambat.
Selanjutnya, di tahap empat, peserta akan bermain lato-lato dengan freestyle, yaitu memainkan lato-lato yang diangkat ke atas, lalu ke depan dan sebaliknya. Dan di tahap akhir peserta akan bermain lato-lato sambil bernyanyi dan berjalan-jalan mengelilingi
“Setiap tahap ada penilaiannya sendiri, pemenang ditentukan dari keberhasilan melakukan semua tahap dengan baik, jadi tak hanya bermain paling lama, karena konsep itu juga sudah biasa,” jelasnya.
Meski peserta yang hadir tak lebih dari dua puluh, namun keseruan di Lato-lato Championship terasa, dengan terlihatnya para peserta yang rata-rata masih duduk di sekolah dasar (SD) ini, serius melakukan setiap rintangan
Seperti yang dilakukan oleh Zidan, salah satu peserta yang berhasil melewati setiap rintangan dengan baik dan menjadi juara pertama dalam lomba lato-lato tersebut.
“Sebelum ini sudah pernah ikut lomba lato-lato di sekolah tapi juara kedua, ini baru sekali jadi juara pertama,” ucap Zidan siswa SDN Kapasari 8 Surabaya.
Adanya lomba lato-lato dengan berbagai rintangan setiap sesi, Tomy berharap bisa mengedukasi anak-anak terhadap kewarganegaraan Indonesia, memberi tahu waktu bermain lato-lato yang baik.
“Semoga bisa tercipta sikap saling menghargai, bermain dengan sopan, serta permainan lama lainnya, bisa juga terkenal dan berkembang, seperti lato-lato sekarang,” harapnya. (jel/hdl)