Banda Aceh (pilar.id) – Presiden Jokowi dan PBB mencatat komitmen Indonesia untuk keterwakilan perempuan di parlemen dan kepemimpinan perempuan hingga 30 persen termasuk Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan pemimpin perempuan di BUMN 15 sampai 25 persen.
Direktur Keuangan MSDM dan Manajemen Risiko Perum LKBN ANTARA Nina Kurnia Dewi menyatakan kepemimpinan perempuan akan memberikan kemajuan pada sebuah organisasi atau sebuah perusahaan.
“Kepemimpinan perempuan itu melengkapi, artinya kemampuan yang dimiliki seorang perempuan itu akan mampu membawa sebuah kemajuan pada sebuah organisasi atau perusahaan karena ada beberapa hal yang tidak dimiliki laki-laki tapi dimiliki perempuan,” terangnya di Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh, Minggu.
Diakuinya, DDI global leadership mencatat organisasi dengan kepemimpinan perempuan lebih 30 persen akan 8 kali lebih baik berkinerja.
Di sela-sela menjadi pemateri dalam kegiatan LKK Kohati Cabang Sigli dan Kohati PB HMI periode 2021-2023, Nina Kurnia Dewi menjelaskan beragam kemampuan yang dimiliki oleh seorang perempuan dalam memimpin sebuah organisasi dan perusahaan.
Kembali dijelaskannya, ada tiga hal yang dimiliki oleh perempuan yakni memahami kebutuhan bisnis, sangat antusias dan perempuan menjadi pendorong dalam pelaksanaan pekerjaan.
“Artinya ketiga hal ini menjadi modal untuk yang mampu membawa ke arah kemajuan bangsa terhadap kepemimpinan perempuan,” katanya.
Ia menjelaskan, di Aceh kepemimpinan perempuan di provinsi itu tidak diperdebatkan karena telah berjalan pada masa kerajaan dan termasuk salah satunya Cut Nyak Dhien.
Karena itu ia mengajak para perempuan untuk terus memanfaatkan kesempatan yang diberikan dengan terus meningkatkan kemampuan dan potensi yang ada guna menjadi pemimpin di masa mendatang.
Dalam kegiatan tersebut para peserta terlihat antusias mendengarkan berbagai pemaparan yang disampaikan Direktur Keuangan, MSDM dan Manajemen Risiko Perum LKBN ANTARA.
Para peserta juga terlibat aktif dalam kegiatan yang mengusung tema terbinanya kader HMI-Wati yang menjunjung tinggi nilai-nilai ke Islaman dan ke Indonesiaan sebagai akselerasi mencapai tujuan HMI dan mengaplikasikannya dalam ranah domestik dan publik. (din/antara)