Kabupaten Trenggalek, Jawa Tim (pilar.id) – Bahwa inflasi semakin kuat seiring tren kenaikan harga aneka kebutuhan pokok menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru yang menyisakanbeberapa pekan ke depan.
Bupati Tenggalek Mochamad Nur Arifin menegaskan penyaluran bantuan sosial kepada sektor produksi menjadi vital. Termasuk juga operasi pasar dengan menjual harga sembako di bawah harga normal.
Untuk itu Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mengintensifkan kegiatan pasar murah sembako sebagai upaya antisipasi inflasi yang dipicu kenaikan harga-harga sejumlah kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2023.
“Ini alasannya kenapa yang menerima bantuan tidak harus masyarakat miskin. Ini dimaksudkan, agar sektor yang bersinggungan dengan kenaikan BBM tidak menaikkan harga komoditas yang dihasilkan,” paparnya di Trenggalek, Selasa.
Seperti yang dilakukan Pemkab Trenggalek di Desa Sukorejo Kecamatan Gandusari pada Selasa pagi, dimana total ada 400 paket sembako senilai Rp160 ribu yang hanya dijual Rp99.500 per kilogram.
“Agar sopir truk tidak menaikkan tarif. Kemudian juga pedagang sayur, diberikan intervensi agar kebutuhan pokok yang dijual tidak dinaikkan sehingga daya beli masyarakat dapat terkendali,” urai Arifin.
Kalau inflasi akhirnya tetap tidak terkendali, diakuinya maka akan berdampak kepada ekonomi secara menyeluruh. Sebab daya beli masyarakat yang rendah.
“Maka untuk mengendalikan inflasi ini, Pemkab Trenggalek berupaya semaksimal mungkin untuk bisa mengendalikan inflasi,” tutupnya. (din/antara)