Pekanbaru (pilar.id) – Ketika kendaraan melintas dengan kecepatan tinggi di jalur Tol Pekanbaru-Dumai, seekor Gajah Sumatra (Elephas Maximus sumatranus) tampak mendekati sisi kanan jalan. Melalui pantauan Drone Thermal, gajah tersebut terdeteksi dalam gelap malam. Tim Rimba Satwa Foundation (RSF) pun bersiap memastikan keamanan jalur, mengawasi agar hewan ini tak masuk ke area jalan tol.
Kolaborasi multi pihak antara Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Minas-Tahura, pengelola tol Hutama Karya, dan RSF berhasil melakukan mitigasi gajah liar dengan memanfaatkan Smart Patrol yang memantau pergerakan satwa secara akurat. Setiap malam, tim RSF bekerja keras, menjaga gajah liar dari ancaman kendaraan di malam hari.
“Semua ini demi keselamatan bersama, baik pengendara maupun masyarakat sekitar,” jelas Rozi Saputra, Ketua Tim Patroli Gajah RSF Area Minas-Petapahan. Melalui dedikasi penuh, tim RSF tak hanya menjaga keselamatan gajah namun juga masyarakat, mencegah potensi kecelakaan akibat pergerakan satwa yang keluar dari habitatnya.
Rimba Satwa Foundation merupakan yayasan yang didirikan oleh para pecinta alam dengan misi menjaga keseimbangan ekosistem. “Ini bukan sekadar passion, tetapi tugas yang harus diperjuangkan. Kami berkomitmen melindungi satwa, termasuk melalui kegiatan edukasi kepada masyarakat,” ungkap Ketua RSF, Zulhusni Syukri. Bersama Rozi Saputra dan Riski Irfan, Zulhusni turut memantau pergerakan gajah liar yang mendekati jalan tol, mengarahkan mereka kembali ke kantong habitat di Minas-Petapahan.
Didukung oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatera, RSF aktif terlibat dalam program pelestarian gajah Sumatra. Kolaborasi ini menambah kekuatan upaya konservasi untuk menjaga agar habitat satwa tetap aman dan lestari di Riau.
Sebagai hewan yang berstatus Critically Endangered (CR) sejak 2011 oleh IUCN, Gajah Sumatra terancam punah di alam liar akibat perburuan, konflik dengan manusia, serta semakin menyempitnya habitat alami mereka. “Gajah memiliki hak hidup yang sama dengan manusia. Di Riau, gajah sudah lama dihormati dan disebut sebagai ‘Datok Godang’. Inilah tugas kita untuk menjaga kelestariannya,” ujar Zulhusni.
Dengan kerja keras dan dedikasi RSF, gajah liar yang sempat mendekati jalur tol kini telah diarahkan kembali ke habitatnya, menjauh dari ancaman bahaya. Menyambut Hari Pahlawan, peran para pencinta alam ini layak diapresiasi. Para pejuang di rimba belantara ini telah memberikan kontribusi nyata bagi keselamatan manusia dan Gajah Sumatra, berjuang demi kelestarian Riau yang aman dan lestari. (hen/hdl)