Surabaya (pilar.id) – Mayat perempuan ditemukan di Gudang Peluru di Jalan Kedung Cowek, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (7/5/2023). Gudang Peluru adalah sebutan masyarakat sekitar pada salah satu tempat dalam benteng yang ada di Kedung Cowek.
Konon, bangunan itu dulunya didirikan oleh Belanda sebagai benteng pertahanan dan tempat menyimpan peluru bahkan meriam.
Dalam keterangannya, AKP Arief Ryzki Wicaksana, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, mengatakan bahwa perempuan tersebut diduga meninggal lebih dari dua minggu yang lalu.
Setelah ditemukan, mayat perempuan itu langsung dibawa ke RSUD Dr Soetomo Surabaya untuk dilakukan autopsi. Mayat perempuan ini diduga merupakan siswi SMPN 31 Surabaya bernama ND (14 tahun).
Dugaan ini muncul berdasarkan ciri pakaian, cincin, dan anting yang ditemukan di tubuh korban, yang ternyata juga dikenali oleh orang tua ND, Waluyo dan Marlayem.
Menurut Marlayem, ND berpamitan pada hari Minggu (16/4/2023) kepada orang tua bahwa dirinya akan mengikuti belajar kelompok. Namun, ND tidak memberi kabar pada keluarganya setelah sore harinya. Kakak ND pergi mencari ke rumah teman satu kelas adiknya bernama Luluk, dan dari keterangan teman korban, kerja kelompok tersebut dilaksanakan pada hari Senin, bukan hari Minggu.
Hingga Senin (17/4/2023), ND ternyata tidak pulang ke rumah. Keluarganya pun segera melapor ke Polsek Kenjeran. Dari beberapa informasi diketahui, korban sempat berkenalan dengan tiga pria yang masih berstatus pelajar SMA. Mereka adalah A, warga Karangrejo, Y dan R, keduanya warga Pulo Wonokromo, Surabaya.
Diperoleh informasi dari Aken bahwa pada hari Minggu (16/4/2023) sore, ND bersama Yopi dan Rehan berada di gudang peluru Kenjeran. Hal ini diketahui karena Yopi sempat melakukan video call dengan Aken. Selasa (18/4/2023), temuan ini dilaporkan pada Polsek Kenjeran.
Meski demikian, polisi saat itu masih belum menemukan informasi keberadaan ND, padahal sudah dilakukan penyisiran di sekitar gudang peluru Kenjeran. (usm/hdl)