Jakarta (pilar.id) – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan permohonan maaf atas adanya dugaan korupsi pembangunan rel kereta api.
Apalagi, kasus korupsi tersebut diduga melibatkan sejumlah pegawai Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Selain itu, jumlah proyek pembangunan jalur kereta api yang dikorupsi pun bukan hanya satu tetapi, ada empat proyek sekaligus.
“Kami sampaikan permohonan maaf atas kejadian ini,” kata Budi, di Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Salah satu kasus korupsi proyek jalur kereta api yang sudah diungkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah proyek jalur kereta api Makassar Parepare.
Dimana, jalur kereta api Makassar-Parepare ini baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada akhir Maret 2023 lalu.
Budi menegaskan, pihaknya tidak akan menoleransi tindakan yang bertentangan dengan upaya pemberantasan korupsi. Karena itu, ia menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk menindak tegas jajarannya jika terjadi pelanggaran.
“Kami siap bekerja sama serta mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan pihak terkait lainnya untuk menuntaskan kasus ini,” kata Budi.
Ke depan, Budi akan melakukan audit untuk memastikan proyek-proyek yang diindikasikan tersebut tetap memenuhi persyaratan keselamatan dan kelaikoperasian.
“Kami juga akan melakukan peningkatan pengawasan terhadap penyelenggaraan proyek-proyek infrastruktur lainnya,” kata dia.
Sebelumnya, penyidik KPK telah menetapkan 10 orang tersangka terkait kasus dugaan korupsi proyek pembangunan dan perbaikan rel kereta api di Jawa, Sumatera dan Sulawesi. Kesepuluh orang tersebut langsung ditahan oleh KPK.
“Dalam pembangunan dan pemeliharaan proyek tersebut diduga telah terjadi pengaturan pemenang pelaksana proyek oleh pihak-pihak tertentu melalui rekayasa sejak mulai proses administrasi sampai penentuan pemenang tender,” kata Wakil Ketua KPK Johanis Tanak
Johanis menjelaskan, para tersangka tersebut terdiri dari empat pihak yang diduga sebagai pemberi suap. Mereka adalah Direktur PT IPA (Istana Putra Agung) Dion Renato Sugiarto (DIN), Direktur PT DF (Dwifarita Fajarkharisma) Muchamad Hikmat (MUH), Direktur PT KA Manajemen Properti Yoseph Ibrahim (YOS), dan VP PT KA Manajemen Properti Parjono (PAR).
Sedangkan enam tersangka lainnya diduga sebagai penerima suap yakni Direktur Prasarana Perkeretaapian Harno Trimadi (HNO), Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Tengah Putu Sumarjaya.
Kemudian, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BTP Jawa Tengah Bernard Hasibuan (BEN), PPK BPKA Sulawesi Selatan Achmad Affandi (AFF), PPK Perawatan Prasarana Perkeretaapian Fadliansyah (FAD), dan PPK BTP Jawa Barat Syntho Pirjani Hutabarat (SYN).
Dugaan tindak pidana korupsi pembangunan dan perbaikan rel kereta tersebut terjadi pada Tahun Anggaran 2021-2022. Suap yang diterima yakni sekitar 5-10 persen dari nilai proyek dengan perkiraan nilai suap yang diterima keenam tersangka mencapai sekitar Rp14,5 miliar.
Adapun proyek yang diduga dikorupsi antara lain sebagai berikut:
1. Proyek pembangunan jalur kereta api ganda Solo Balapan-Kadipiro-Kalioso.
2. Proyek pembangunan jalur kereta api di Makassar, Sulawesi Selatan.
3. Empat proyek konstruksi jalur kereta api dan dua proyek supervisi di Lampegan Cianjur, Jawa Barat.
4. Proyek perbaikan perlintasan sebidang Jawa-Sumatera. (ach/fat)