Surabaya (pilar.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar penyelempangan untuk 84 finalis Pangeran dan Putri (PangPut) Lingkungan Hidup 2024 tingkat SD dan SMP.
Acara yang berlangsung di Graha Sawunggaling ini dihadiri oleh Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Surabaya, Restu Novi Widiani, serta beberapa pejabat penting, termasuk Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Agus Hebi Djuniantoro dan Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Yusuf Masruh.
Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup merupakan program tahunan yang sudah berjalan sejak 2002, bertujuan meningkatkan kesadaran anak-anak terhadap lingkungan. Ajang ini diselenggarakan oleh Pemkot Surabaya bekerja sama dengan Tunas Hijau.
Dalam sambutannya, Pjs Wali Kota Restu Novi mengapresiasi proyek lingkungan yang digagas oleh para finalis. Ia percaya bahwa aksi nyata mereka akan membawa dampak positif bagi masa depan Surabaya.
“Masa depan sejahtera ada di tangan kalian, karena sejak dini sudah banyak berkontribusi untuk menjaga lingkungan,” ujarnya.
Kepala DLH, Dedik Irianto, menjelaskan bahwa para finalis telah mempersiapkan proyek lingkungan mereka selama 8 bulan. Dedik yakin bahwa proyek-proyek ini akan berdampak signifikan terhadap kelestarian lingkungan di Surabaya.
“Kami telah menilai proyek-proyek ini dan melihat langsung dampak positifnya,” katanya.
Sementara itu, Nizamudin Imam Santoso, aktivis senior Tunas Hijau sekaligus panitia acara, menambahkan bahwa para finalis telah melewati empat tahap penilaian. Mereka akan menghadapi babak penilaian akhir dalam satu bulan ke depan untuk memperebutkan gelar Pangeran dan Putri Lingkungan Hidup 2024.
Tahun ini, jumlah peserta yang mendaftar meningkat signifikan, mencapai 1.206 peserta. Dari jumlah tersebut, 84 siswa terpilih menjadi finalis, dengan proyek inovasi yang lebih beragam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Salah satu proyek yang menonjol adalah budidaya pohon jati oleh siswa SDN Pakis 3. (rio/hdl)