Jakarta (pilar.id) – Pengamat Kepolisian, Irjen Pol (Purn) Sisno Adiwinoto menilai, Polri di bawah Jenderal Listyo Sigit terus semakin membaik. Organisasi Polri menembus sampai tingkat desa dan anggotanya besentuhan langsung dengan masyarakat.
Selain itu, penanganan pengaduan masyarakat kini menjadi lebih baik. Yang dulunya lambat direspons, sekarang dengan adanya Dumas Presisi yang sudah terkoneksi dengan E-Lapor Kompolnas maka laporan cepat direspon dan diupayakan segera ada kepastian hukum.
“HUT Bhayangkara menjadi momentum membangun anggota polisi sebagai insan Bhayangkara negara yang jujur, memiliki sikap batin, pikiran, dan ucapan yang sejalan dengan nilai-nilai agama, moral, kesusilaan, dan kemanusiaan serta kaidah-kaidah hukum sesuai konsep NKRI,” kata Sisno kepada Pilar.id, Selasa (5/7/2022).
Sisno meminta, seluruh elemen di kepolisian untuk bekerja dengan hati-hati dan presisi. Karena setiap kecerobohan yang terjadi di lapangan, sekecil apapun, akan merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.
Apalagi, tugas berat Bangsa masih sangat banyak. Pertama, pandemi covid-19 yang masih mambutuhkam penanganan serius. Kata Sisno, Presiden Jokowi meminta agar Polri selalu siaga dalam penanggulangan covid-19.
Kedua, Indonesia harus waspada terhadap krisis energi, krisis pangan, dan krisis keuangan. Polri harus mampu memastikan kamtibmas agar Indonesia lebih kokoh dalam menghadapi tantangan ini.
Ketiga, Indonesia harus semakin siap dalam menghadapi ancaman kejahatan berbasis teknologi terbaru. Maka, Polri harus lebih maju dibanding pelaku kejahatan. “Polri harus terus berinovasi dan meningkatkan penguasaan teknologi,” tegasnya.
Di satu sisi, kata Sisno, banyak agenda nasional lain yang harus didukung oleh Polri. Hal itu sesuai dengan arahan presiden. Pertama adalah pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Pindah ibu kota adalah pindah cara kerja untuk membangun motor kemajuan Indonesia ke depan. Polri harus mengawal agar dapat berjalan lancar dan tepat waktu.
Kedua adalah agenda G20 yang sudah berlangsung dan itu harus terus dikawal oleh Polri. Puncaknya nanti adalah KTT G20 pada November 2022 yang akan dihadiri para Kepala Negara anggota G20. Ketiga, agenda besar demokrasi Pileg, Pilpres, dan Pilkada serentak yang harus diantisipasi dengan baik.
Polri, lanjutnya, harus memberikan dukungan kamtibmas secara maksimal agar pesta demokrasi ini bisa berjalan dengan baik.
Guna menghadapi tugas Polri yang semakin berat, individu Anggota Polri dan Kelembagaan Polri harus terus berinovasi. Harus semakin adaptif, responsif, dan bertransformasi menjadi institusi modern dan bersinergi dengan TNI, kementerian, dan lembaga dalam menjalankan tugasnya.
Polri harus mengedepankan upaya pencegahan dalam menjaga kamtibmas. Lakukan berbagai tindakan pemolisian dengan humanis, namun tegas ketika diperlukan. “Jadikan penegakan hukum sebagai upaya terakhir harus taat prosedur dan menjunjung tinggi hak asasi manusia,” ujar Ketua Penasihat Ahli Kapolri ini. (her/hdl)