Semarang (pilar.id) – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat bahwa perekonomian Jawa Tengah tumbuh positif pada triwulan I 2023 sebesar 5,04 persen secara Year on Year (Y-o-Y). Kondisi ini melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh 5,03 persen YoY dan empat provinsi besar di Pulau Jawa.
Kepala BPS Jawa Tengah, Dadang Hardiwan, mengungkapkan bahwa perekonomian Jawa Tengah tumbuh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Meski tidak lebih tinggi jika dibandingkan dengan YoY tahun sebelumnya. Namun angka pertumbuhan 5 persen ini patut diapresiasi di tengah ketidakpastian global,” kata Dadang Hardiwan, Jumat (5/5/2023).
Dijelaskan, beberapa faktor yang berpengaruh pada kondisi ini adalah panen raya padi yang mencapai puncak pada Maret 2023, yang menyebabkan Jawa Tengah sebagai lumbung padi mengalami peningkatan produksi beras.
Selain itu, jumlah kendaraan baru yang diperdagangkan di level retail meningkat, jumlah penumpang moda transportasi meningkat, dan peningkatan hunian kamar yang meningkat.
Momen Ramadan juga ikut meningkatkan konsumsi masyarakat, seperti pada makanan, minuman, transportasi, hotel dan restoran. Peningkatan konsumsi pemerintah juga turut mendukung, terutama pada peningkatan belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja sosial.
Dalam skala regional Pulau Jawa, Provinsi Jawa Tengah menjadi wilayah kedua dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik pada triwulan I 2023.
Pertumbuhan ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tumbuh 5,31 persen secara YoY, disusul Jawa Tengah dengan 5,04 persen YoY, Jawa Barat 5,00 persen YoY, Jawa Timur dan DKI Jakarta 4,95 persen YoY, serta Banten 4,68 persen YoY.
Dadang menambahkan bahwa pertumbuhan perekonomian Jawa Tengah didukung oleh belanja modal APBN yang tumbuh sebesar 29,51 persen.
Dalam kontribusi pertumbuhan ekonomi nasional, Jawa Tengah menjadi provinsi terbesar keempat dengan menyumbang 14,54 persen. Jika dibandingkan dengan provinsi besar di Jawa, Jawa Tengah memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dibandingkan Jawa Barat dan Jawa Timur. (ret/hdl)