Pontianak (Pilar.id) – Sekretaris Daerah Kalimantan Barat Harisson mengatakan perlu langkah-langkah yang konkrit dalam meningkatkan IPM khususnya bidang kesehatan. Sebab capaian IPM Kalbar Tahun 2022 pada dimensi kesehatan masih di bawah nasional. Tercatat Usia Harapan Hidup mencapai angka 71,02. Sedangkan rata-rata Nasional 71.85.
“Saya mengharapkan semua perangkat daerah Provinsi dan perangkat daerah Kabupaten/Kota se- Kalbar memberikan perhatian yang serius untuk terus berupaya berkoordinasi dalam rangka mengidentifikasi berbagai permasalahan dan merumuskan langkah-langkah strategis dalam upaya peningkatan IPM Provinsi Kalbar,” kata Harisson saat membuka Rapat Koordinasi Kebijakan Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia Bidang Kesehatan di Kalimantan Barat di Hotel Borneo Pontianak, Kamis (2/3/2023).
Harisson menjelaskan bahwa IPM Bidang Kesehatan salah satu indikatornya angka harapan hidup. Oleh karenanya untuk menghitung hal tersebut berdasarkan angka kematian ibu dan bayi.
“Kami selalu berusaha memastikan dan memperhatikan perkembangan ibu dan anak dengan baik. Makanya, kami terus mendorong agar fasilitas, sarana dan prasarana, kemudian tenaga kesehatan dan penunjang terkait agar benar-benar dapat melayani dengan sebaik-baiknya agar ibu yang hamil dan melahirkan dapat selalu sehat sehingga usia harapan hidup bisa lebih panjang,” ungkap Harisson.
Selain itu Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan kualitas dibidang pelayanan-pelayanan kesehatan baik dari tingkat bayi, remaja, dan dewasa hingga lansia agar dapat terjaga dengan baik kesehatannya dengan harapan bisa memiliki umur yang lebih panjang.
“Kami pastikan Pemerintah tidak diam dan akan berupaya maksimal dalam meningkatkan kualitas pelayanan terutama di bidang kesehatan,” terangnya.
Turut hadir pada Rakor tersebut Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kalbar, Kepala Perangkat Daerah terkait di Kalbar, dan Kepala Dinas Kesehatan se-Kalbar. (din)