Balikpapan (pilar.id) – PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) bekerja sama dengan Kebun Raya Balikpapan menyelenggarakan seminar nasional dengan tema ‘Membangun Kembali Keanekaragaman Hayati Melalui Pengembangan Koleksi Anggrek Spesies di Kebun Raya Balikpapan’.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Keanekaragaman Hayati yang dirayakan setiap tanggal 22 Mei. Seminar ini dihadiri oleh 243 peserta dan diselenggarakan secara hibrid.
Dalam seminar tersebut, Djudjuwanto, General Manager Zona 10, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen PHKT dalam menjaga keanekaragaman hayati di Indonesia sebagai negara megabiodiversity. Pulau Kalimantan sendiri memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi.
“Pada seminar ini, tujuan utamanya adalah memberikan pemahaman dan meningkatkan kesadaran para pemangku kepentingan mengenai pentingnya melindungi keanekaragaman hayati di Indonesia,” ungkap Djudjuwanto.
Dalam menjaga keanekaragaman hayati, PHKT bekerja sama dengan anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) lainnya, yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS). Kolaborasi tersebut meliputi program Taman Tematik Orchidarium yang bekerja sama dengan Kebun Raya Balikpapan (KRB).
“Dalam program ini, kami menciptakan taman buatan dengan tema kumpulan tanaman anggrek (Orchidaceae) yang dikonservasi secara ex-situ atau di luar habitat asli,” jelas Djudjuwanto.
Selain sebagai lokasi konservasi anggrek, taman tematik orchidarium juga akan menjadi pusat wisata edukasi anggrek, terutama anggrek Kalimantan. Taman ini juga akan menjadi sarana pembelajaran dan pariwisata bagi masyarakat sekitar.
Lukman Riyadi, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kebun Raya Balikpapan, mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan dalam penyelenggaraan seminar nasional ini. Ia menjelaskan bahwa KRB merupakan garda terdepan dalam kegiatan konservasi keanekaragaman hayati di Kalimantan, khususnya tanaman anggrek.
Melalui program Orchidarium, KRB berhasil meningkatkan koleksi anggrek yang ada di Kebun Raya Balikpapan. Sebelumnya, terdapat 112 spesies anggrek dalam koleksi KRB, dan melalui kegiatan eksplorasi program ini, KRB berhasil menambah 90 spesies anggrek baru, sehingga jumlah totalnya menjadi 202 spesies.
“Untuk tahun 2023, program ini akan fokus pada pembangunan fisik taman, seperti amphiteater, jembatan kayu, bangku taman, dan infrastruktur lainnya,” tambah Lukman.
Seminar nasional ini menjadi langkah nyata dalam membangun kembali keanekaragaman hayati melalui pengembangan koleksi anggrek spesies di Kebun Raya Balikpapan. Kolaborasi antara PHKT, PHI, PHM, PHSS, dan KRB diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pelestarian keanekaragaman hayati dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga alam dan sumber daya hayati di Indonesia. (ret/hdl)