Jakarta (pilar.id) – Pertamina Patra Niaga mencatat adanya peningkatan konsumsi LPG 3 Kg selama bulan Juli 2023. Untuk memastikan pasokan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg yang bersubsidi tetap dalam kondisi aman dan sesuai kuota untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, perusahaan terus melakukan pemantauan terhadap penyaluran LPG di lebih dari 50 ribu pangkalan resmi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Irto Ginting, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, menjelaskan bahwa ada peningkatan konsumsi LPG 3 Kg sebesar 2 persen dibandingkan periode bulan sebelumnya.
“Berdasarkan pemantauan di lapangan, saat ini stok dan penyaluran LPG bersubsidi dalam kondisi aman. Masyarakat tidak perlu khawatir,” ujarnya, Senin (24/7/2023).
Selain melakukan pemantauan di level agen dan pangkalan resmi, Pertamina Patra Niaga juga menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk memastikan ketersediaan pasokan serta penyaluran LPG 3 Kg bersubsidi tepat sasaran.
“Irto mengungkapkan bahwa beberapa upaya telah dilakukan, termasuk mengadakan operasi pasar di beberapa wilayah di Jawa serta menyiapkan tambahan pasokan di wilayah Kalimantan dan Sumatera Utara,” tambahnya.
Guna mendorong penyaluran LPG 3 Kg bersubsidi yang lebih tepat sasaran kepada masyarakat yang memang berhak, Pertamina Patra Niaga telah melakukan pendataan pengguna LPG 3 Kg di pangkalan resmi sejak 1 Maret 2023.
“Saat ini, Pertamina fokus pada proses pencocokan data yang dilakukan di 411 Kota/Kabupaten di seluruh Jawa, Bali, dan sebagian Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Kami terus melakukan monitoring di lapangan jika terdapat kendala terkait proses pendataan,” terangnya.
Pertamina Patra Niaga juga mengimbau agar masyarakat menggunakan LPG sesuai dengan peruntukkannya. LPG 3 Kg adalah produk subsidi yang ditujukan khusus untuk masyarakat yang kurang mampu.
Berdasarkan Surat Edaran Dirjen Migas Nomor B-246/MG.05/DJM/2022, kelompok usaha restoran, peternakan, hotel, pertanian (diluar ketentuan Peraturan Presiden 38/2019 yang belum di konversi), tani tembakau, jasa las, batik, dan binatu tidak diperbolehkan menggunakan LPG subsidi 3 Kg.
“Irto juga menyampaikan bahwa Pertamina menyediakan produk LPG Non Subsidi Bright Gas dengan ukuran 5,5 Kg dan 12 Kg, yang dapat ditemukan di outlet minimarket, Bright Store, maupun layanan pesan antar Pertamina Delivery Service dengan menghubungi 135,” pungkasnya.
Dengan adanya upaya pemantauan dan pendataan yang dilakukan oleh Pertamina Patra Niaga, diharapkan penyaluran LPG 3 Kg bersubsidi dapat semakin efisien dan tepat sasaran untuk masyarakat yang membutuhkan. (hen/hdl)