Jakarta (pilar.id) – Libur Lebaran Idul Fitri tak hanya menyisakan kenangan di kampung halaman. Tetapi juga menyisakan sampah yang menumpuk di berbagai tempat wisata.
Di Pulau Kelapa misalnya, ada ribuan sampah yang tertinggal usai libur lebaran Idul Fitri.
Setidaknya, ada 9,5 ton sampah yang telah diangkut oleh Petugas Penaganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Pulau Pramuka sisa dari libur Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriyah.
Sisa sampah Libur Lebaran Idul Fitri yang mencapai 9.567 kilogram tersebut diangkut oleh 34 petugas PPSU yang ada di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu sejak Minggu (22/4/2023) hingga Rabu (26/4/2023).
Ribuan kilogram sampah tersebut merupakan hasil pengumpulan yang dilakukan petugas PPSU di lingkungan rumah warga dan area pesisir Pulau Kelapa.
Dimana, proses pengankutan sampah mulai dikerjakan sejak pagi hingga sore hari selama empat hari berturut-turut.
“Selama empat hari kemarin, petugas berhasil mengangkut 9.567 kilogram sampah. Per hari, bisa sekitar 2.000 kilogram sampah organik, anorganik, dan residu yang diangkut,” terang Lurah Pulau Kelapa, Muslim, Kamis (27/4/2023).
Untuk menunjang pekerjaan pengumpulan dan pengangkutan sampah, Muslim juga mengerahkan tiga gerobak motor dan dua gerobak sampah.
“Pengangkutan sampah ini rutin kami lakukan. Namun pasca Lebaran banyak wisatawan yang datang. Sehingga volume sampah bertambah,” katanya.
Muslim juga menambahkan bahwa pihaknya masih akan terus menyiagakan para petugas PPSU di sekitar kawasan wisata Pulau Kelapa.
Pasalnya, menurut Muslim, peningkatan volume wisatawan diperkirakan masih akan terjadi pada akhir pekan nanti.
Sehingga, ia terus meminta para petugas PPSU untuk bersiaga dan memastikan kebersihan lingkungan di sekitar pesisir pantai dan pemukiman warga yang ada di Pulau Kelapa.
“Kami juga terus mengimbau warga dan wisatawan yang datang untuk menjaga kebersihan,” tegasnya.
Muslim juga menjelaskan bahwa sampah-sampah yang diangkut oleh petugas PPSU nantinya akan dikumpulkan lebih dahulu di Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
Setelah sampah-sampah tersebut dipilah, barulah diangkut ke darat, keluar dari Pulau Kelapa. (fat)