Jakarta (pilar.id) – PT PLN (Persero) telah mengonfirmasi bahwa Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang dimilikinya akan menggunakan 100% listrik dari energi baru terbarukan (EBT) melalui Renewable Energy Certificate (REC) selama periode 2022 hingga 2023.
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa pengguna kendaraan listrik (EV) yang mengisi daya di SPKLU PLN dapat menikmati transportasi tanpa emisi.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menyatakan bahwa penggunaan REC pada SPKLU merupakan upaya PLN dalam mendukung penyediaan infrastruktur bebas emisi di sektor transportasi bagi para pengguna EV. “Masyarakat sekarang tidak perlu ragu lagi menggunakan EV, karena sumber listrik SPKLU PLN sudah berasal dari pembangkit listrik ramah lingkungan,” ungkap Darmawan.
REC, sebagai salah satu inovasi produk hijau PLN, memberikan pengakuan internasional terhadap penggunaan EBT. Lebih dari 300 perusahaan yang beroperasi di Indonesia telah menikmati layanan REC ini. Darmawan menjelaskan bahwa REC PLN dapat menjadi opsi yang terjangkau dan cepat bagi perusahaan dan pelanggan lain yang membutuhkan pengakuan penggunaan energi bersih sesuai dengan standar internasional.
“PLN ingin menghadirkan opsi pengadaan EBT yang terjangkau, cepat dengan jangkauan luas bagi ‘corporate buyer’,” tambahnya. Layanan REC yang sebelumnya hanya dapat dinikmati melalui sistem di luar negeri, sekarang sudah tersedia di Indonesia dan bersumber dari pembangkit EBT di dalam negeri.
PLN berkomitmen untuk mendukung transisi dari kendaraan berbasis fosil ke kendaraan listrik. Proyeksi pemakaian listrik PLN hingga Desember 2023 mencapai 2.304 MWh, dan perusahaan terus membangun kolaborasi untuk meningkatkan jumlah SPKLU guna menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan kendaraan listrik. (hdl)