Jakarta (pilar.id) – Bitcoin (BTC) terus mengalami kenaikan signifikan, mencapai harga 68 ribu Dollar AS atau sekitar Rp1,056 miliar.
Kenaikan ini didorong oleh arus masuk dana ETF dan spekulasi politik, terutama terkait kemungkinan terpilihnya kembali Donald Trump dalam Pemilu AS, yang diperkirakan akan membawa perubahan besar pada regulasi kripto.
Pada Kamis (16/10/2024) lalu, BTC mengalami kenaikan 0,77 persem, melanjutkan lonjakan 5,36 persen sehari sebelumnya. Ini adalah pertama kalinya sejak Juli lalu Bitcoin menembus level 68 ribu Dollar AS. Faktor politik dan arus masuk ETF disebut-sebut sebagai pendorong utama lonjakan harga tersebut.
Politik AS dan Arus Masuk ETF
Menurut Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, pasar semakin terpicu oleh potensi perubahan regulasi kripto di AS. Ada spekulasi bahwa jika Donald Trump terpilih kembali, regulasi kripto akan menjadi lebih longgar.
Anggota Kongres AS, Bryan Donalds, menyebut Trump mungkin akan memberhentikan Ketua SEC, Gary Gensler, yang selama ini dikenal ketat terhadap regulasi kripto.
Selain itu, platform taruhan Polymarket menunjukkan peningkatan peluang kemenangan Trump dalam Pemilu, dari 54,7 persen pada 14 Oktober menjadi 58,5 persen pada 17 Oktober.
“Kemenangan Trump dipandang positif bagi Bitcoin, karena diharapkan regulasi kripto di AS akan lebih ramah,” ungkap Fyqieh.
Tidak hanya faktor politik, arus masuk ETF Bitcoin juga memberikan dorongan signifikan. Pada 14 Oktober, arus masuk bersih ETF BTC-spot di AS mencapai 371 juta Dollar AS, dengan arus masuk yang terus berlanjut hingga 17 Oktober.
Beberapa ETF yang mencatatkan arus masuk besar meliputi Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund (FBTC) sebesar 14,8 juta Dollar AS dan Bitwise Bitcoin ETF (BITB) sebesar 12,9 juta Dollar AS.
Total arus masuk bersih dalam tiga hari terakhir telah mencapai lebih dari US$65 juta, menunjukkan kepercayaan investor terhadap potensi kenaikan lebih lanjut.
Meskipun tren ini sangat positif, Fyqieh mengingatkan bahwa risiko tetap ada, terutama jika pemerintah AS memutuskan menjual cadangan BTC-nya yang mencapai 203.000 BTC. Penjualan besar-besaran dapat memberikan tekanan pada harga.
Namun, tren arus masuk ETF yang kuat dan sentimen positif terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve membantu menenangkan kekhawatiran ini.
“Jika regulasi kripto AS menjadi lebih ramah, kita bisa melihat Bitcoin melonjak lebih tinggi. Ini peluang besar bagi investor untuk memanfaatkan momentum pasar,” jelas Fyqieh.
Investor disarankan untuk memantau perkembangan terkait kebijakan suku bunga Fed, Pemilu Presiden AS, dan arus pasar ETF. Jika harga Bitcoin berhasil menembus level resistensi 69 ribu Dollar AS, ada peluang besar BTC akan mencapai 70 ribu Dollar AS dalam waktu dekat. (hdl)