Pontianak (Pilar.id) -Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan mengatakan produk keuangan syariah tidak hanya dimanfaatkan dari kelompok umat Islam saja melainkan kelompok masyarakat lainnya.
Lanjut Ria Norsan, ini menunjukan sisi lain bedanya potensi keuangan syariah seiring dengan visi menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia serta tantangan domestik dan tantangan global.
“Dengan produk-produk halal, saya rasa bisa membawa UMKM kita semakin baik kedepannya. Mudah-mudahan industri-industri semakin berkembang dengan adanya pertumbuhan ekonomi syariah ini,” kata Ria Norsan saat membuka Opening Ceremony Gebyar Kalimantan Barat 2023 bertajuk Gema Ekonomi Syariah Kalimantan Barat 2023 bertempat di Aula Masjid Raya Mujahidin Jl. Jenderal A.Yani Pontianak, Senin (13/3/2023).
“Sekarang ini kita melihat sudah hampir seluruh bank sudah berbasis syariah, bahkan saya melihat tidak hanya nasabah-nasabah yang beragama Islam saja yang menjadi nasabah syariah, bahkan non muslim juga sudah banyak yang ikut berpartisipasi, karena bagi hasilnya jelas,” sambung Ria Norsan.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat ini diharapkan dapat mensinergikan dan meningkatkan kualitas UMKM yang ada di Kalimantan Barat. Tak hanya itu, kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan perekonomian ke arah yang lebih baik.
Terkait UMKM, kata Ria Norsan, banyak yang terpuruk bahkan tumbang di masa Pandemi Covid-19. Namun, setelah Covid-19 sudah mulai mereda, UMKM di Provinsi Kalimantan Barat bergerak cepat, tumbuh kembali sehingga geliat ekonomi pun mulai pulih kembali.
“Artinya UMKM adalah ujung tombak untuk pertumbuhan ekonomi, untuk itu mari galakan semua yang bersifat UMKM baik dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, kota, provinsi dan tingkat nasional bahkan sampai ke tingkat internasional,” jelas Norsan.
Kemudian dirinya juga mengatakan bahwa UMKM di Provinsi Kalimantan Barat jumlahnya cukup banyak namun ada sebagian yang terkendala terkait permodalan. Oleh karenanya mantan Bupati Kabupaten Mempawah dua periode siap menjembatani hal tersebut bersama stakeholder terkait, agar dapat mengusahakan penyedian modal bagi para pelaku UMKM tersebut.
“UMKM kendalanya adalah permodalan, saya tanya kepada mereka (Pelaku UMKM). Saya bilang tidak usah khawatir, sekarang dari Bank Indonesia, Bank Kalbar, bank konvensional lainya juga bank syariah sudah siap dengan program-programnya untuk membantu UMKM yang ada di Kalimantan Barat dan Indonesia,” pungkasnya. (din)