Jakarta (pilar.id) – PT Brantas Abipraya (Persero) terus mengintensifkan upaya pembangunan infrastruktur penting di Indonesia, termasuk proyek-proyek yang bertujuan untuk mengatasi potensi bencana di lokasi vital dan pelayanan publik.
Langkah ini diambil guna memitigasi dampak negatif dari bencana alam, yang sering kali berdampak besar pada ekonomi dan masyarakat.
Dalam upaya ini, PT Brantas Abipraya (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang konstruksi, saat ini tengah giat melaksanakan Proyek Pembangunan Sarana Pengendali Banjir Sungai Bogowonto dan Anak Sungainya, dengan target penyelesaian akhir tahun 2023.
“Proyek ini didedikasikan untuk mengatasi risiko banjir yang sedang dikebut, terutama di area Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo, DIY. Bersama-sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), kami sedang mempercepat pembangunan infrastruktur pengendali banjir di bandara ini,” ungkap Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasi I Brantas Abipraya, Rabu (23/8/2023).
Perlu diketahui, risiko banjir di Bandara YIA disebabkan oleh keterbatasan saluran drainase di area bandara dalam menampung debit banjir dari DAS Bogowonto dan DAS Serang.
Brantas Abipraya telah membagi lingkup pekerjaan ini berdasarkan lokasi, dengan rincian sebagai berikut: di Sungai Bogowonto Hulu, perusahaan ini sedang mengerjakan struktur tanggul beton dengan panjang 14.8 kilometer, 15 titik struktur pintu air, dan revetment bronjong sepanjang 1.3 kilometer.
Selain itu, proyek ini juga melibatkan pembangunan Kolam Retensi dengan luas bangunan 16.230 meter persegi dan kapasitas tampungan sebesar 43.688 meter kubik. Pekerjaan Kolam Retensi ini mencakup galian normalisasi, revetment menggunakan pasir batu, perancangan lansekap, pembangunan tanggul, dan drainase U-ditch sepanjang 660 meter.
Tak hanya itu, Brantas Abipraya juga sedang melaksanakan penggalian normalisasi di Sungai Lereng Wetan sepanjang 11 kilometer. Di Sungai Bogowonto Hilir, BUMN ini melakukan pembangunan tanggul CCSP dan drainase U-ditch sepanjang 1.3 kilometer.
Sementara di Sungai Carik Barat, Brantas Abipraya memperkuat lereng dengan membangun revetment L-Gutter (Precast) sepanjang 2.4 kilometer, revetment menggunakan pasir batu sepanjang 3.5 kilometer di trap ke-2, serta CCSP sepanjang 422 meter yang terhubung dengan bangunan rumah pompa.
Proyek ini juga melibatkan pemasangan 2 unit pompa banjir dan drainase U-ditch sepanjang 900 meter yang terbagi di dua lokasi pekerjaan. Pada Sungai Deres, Brantas Abipraya juga sedang memasang Box Culvert Crossing di Jalan Nasional dengan panjang 26 meter.
“Keberadaan sarana pengendali banjir ini memiliki peran vital dalam menjaga pelayanan publik,” kata Muhammad Toha lagi.
Ini, lanjut dia, menjadi upaya konkret dari Brantas Abipraya untuk mendukung peningkatan kualitas infrastruktur di sekitar Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo, DIY.
“Kami optimistis bahwa proyek ini akan selesai tepat waktu, dengan standar mutu yang dijaga dan biaya yang terkontrol, tentunya dengan mengedepankan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),” tutupnya. (usm/ted)