Ketapang (pilar.id) – PT Kayung Agro Lestari (KAL), sebuah anak perusahaan dari PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJ) yang berlokasi di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, turut serta dalam perhelatan Upacara Gawai Dayak, salah satu ritual suku Dayak yang diadakan setiap tahun untuk menyambut musim berladang. Upacara ini berlangsung pada Sabtu (12/8/2023) di rumah adat Dayak Dusun Kepayang.
Gawai Dayak adalah sebuah perayaan budaya yang menjadi salah satu momen ditunggu-tunggu oleh masyarakat setempat untuk menyambut musim berladang. Acara ini bukan hanya merayakan hasil panen yang melimpah, namun juga sebagai upaya untuk memelihara dan meneruskan tradisi budaya leluhur.
Acara dimulai dengan penyambutan oleh Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Ketapang. Selain itu, hadir pula Sekretaris Jenderal, Ketua Harian, dan Sekretaris DAD Kabupaten Ketapang, anggota DPRD Kabupaten Ketapang, Polsek dan Koramil Ketapang, Kepala Desa Laman Satong, serta sejumlah pejabat pemerintah dari organisasi Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Kabupaten Ketapang.
Jamhari, Ketua DAD Kecamatan Matan Hilir Utara, mengungkapkan bahwa Upacara Gawai Dayak memiliki makna penting bagi masyarakat Dayak sebagai simbol kekayaan budaya. Dalam kesempatan yang sama, Jamhari juga mengucapkan terima kasih kepada KAL yang turut berperan aktif dalam acara ini. Partisipasi KAL dalam upacara dianggap sebagai bentuk perhatian terhadap pelestarian budaya lokal.
Rangkaian acara diakhiri dengan pemberian piagam penghargaan dari DAD kepada KAL sebagai pengakuan atas kontribusi perusahaan dalam setiap Upacara Gawai Dayak, serta komitmen KAL dalam melestarikan budaya adat di Desa Laman Satong. Dalam suasana simbolis, DAD juga memberikan rompi dan topi adat kepada General Manager KAL.
Dadi, General Manager KAL, yang hadir mewakili perusahaan pada Upacara Gawai Adat, menegaskan bahwa KAL akan terus mendukung program dan acara yang mendukung serta melestarikan budaya adat Dayak, sembari mempromosikan praktik berkelanjutan dalam sektor perkebunan.
“Kami sangat menghargai penghargaan ini dan kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya pelestarian budaya adat serta acara Gawai Dayak. Kami percaya bahwa menjaga warisan budaya adalah tanggung jawab bersama, dan kami siap untuk terus bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk mencapai tujuan ini,” tegas Dadi.
ANJ adalah perusahaan induk yang terlibat dalam produksi dan penjualan minyak sawit mentah, inti sawit, produk pangan berkelanjutan, serta energi terbarukan. ANJ mengelola enam perkebunan kelapa sawit yang terintegrasi dengan lima pabrik CPO, dan memiliki satu perkebunan kelapa sawit dalam tahap pengembangan di Sumatra Selatan.
Hingga kuartal-II 2023, ANJ memiliki cadangan lahan seluas 154,6 ribu ha, termasuk 49,3 ribu ha area tertanam dengan rata-rata usia tanaman 12,9 tahun. Total area panen mencapai 44,7 ribu ha, sementara area yang belum menghasilkan mencapai 4,6 ribu ha. Selain itu, area hutan konservasi yang telah dicadangkan oleh ANJ mencapai 97.682 ha, guna melindungi flora, fauna, dan habitatnya. (ret/ted)