Balikpapan (pilar.id) – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) resmi memulai program pengeboran migas strategis tahun ini melalui tajak Sumur B-J-9 di Platform Bekapai, Kalimantan Timur. Kegiatan ini menjadi langkah penting untuk mendukung keberlanjutan produksi migas nasional dari Wilayah Kerja (WK) Mahakam.
General Manager PHM, Setyo Sapto Edi, menyampaikan bahwa pengeboran Sumur B-J-9 hingga kedalaman 3.884 meter measured depth (mMD) atau 3.088 meter true vertical depth (mTVD) bertujuan menjaga kontribusi WK Mahakam terhadap penyediaan energi nasional.
“Kami terus berinvestasi dalam eksplorasi dan eksploitasi untuk menemukan sumber daya baru dan menambah cadangan migas nasional,” ujarnya.
Dalam setiap operasinya, PHM mengutamakan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk memastikan keberlanjutan energi di masa depan. “Penerapan prinsip ESG membuat energi yang dihasilkan tidak hanya bermanfaat hari ini, tetapi juga untuk generasi mendatang,” tambah Setyo.
Komitmen Keselamatan dan Teknologi Tinggi
Dalam mendukung aspek keselamatan kerja, seluruh personel rig telah mengikuti pelatihan Health, Safety, Security, and Environment (HSSE), Corporate Life Saving Rules (CLSR), serta Well Control Training dari Pertamina (PETROL). Ini dilakukan untuk memastikan kesiapan maksimal dalam operasi pengeboran.
Kolaborasi erat dengan kontraktor penyedia jasa rig dan dukungan SKK Migas memperkuat komitmen PHM menjaga ketahanan energi nasional. “Ini adalah bentuk nyata komitmen kami untuk operasi yang aman, efisien, dan berkelanjutan,” tambah Setyo.
Senior Manager Drilling Well Intervention PHM, Muhammad Sobirin, menambahkan bahwa tantangan utama pengeboran Sumur B-J-9 adalah lintasan sumur dengan kemiringan mencapai 60 derajat. “Kami mengatasi tantangan ini dengan teknologi canggih agar pengeboran tetap aman dan sesuai target,” jelasnya.
Jack-up Rig ZYH-16 Dukung Peningkatan Produksi
Untuk mendukung kelancaran proyek ini, PHM mendatangkan Jack-up Rig Zhong You Hai 16 (ZYH-16) dari Tiongkok menggunakan metode dry tow, yaitu mengangkut rig dengan kapal heavy lift vessel. “Rig ZYH-16 akan beroperasi di WK Mahakam selama empat tahun ke depan untuk mendukung eksplorasi dan pengembangan sumur,” ungkap Sobirin.
Dengan teknologi pengeboran yang unggul, rig ini dipersiapkan menghadapi kompleksitas lapangan lepas pantai dengan efisiensi tinggi serta standar keselamatan kelas dunia.
PHM berharap keberadaan Rig ZYH-16 mampu memberikan kontribusi signifikan dalam upaya peningkatan produksi migas nasional. Semua upaya ini diarahkan untuk mendukung ketahanan energi Indonesia sekaligus memastikan operasi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. (ret/hdl)