Jakarta (pilar.id) – Ketua DPR RI, Dr. (H.C.) Puan Maharani, menerima kunjungan Imam Besar (Grand Sheikh) Al-Azhar Republik Arab Mesir, Prof Dr. Mohamed Ahmed Al-Tayeb, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan. Dalam pertemuan bilateral tersebut, mereka membahas berbagai isu, termasuk nilai toleransi, peran perempuan dalam politik, dan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
Puan menyambut kedatangan Imam Besar Ahmed di pintu masuk Gedung Nusantara dan keduanya sempat berfoto bersama. Pertemuan dilanjutkan secara tertutup selama 30 menit, dengan Puan didampingi oleh Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah dan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka. Imam Besar Ahmed hadir bersama jajaran Universitas Al-Azhar Mesir.
“Yang Mulia Grand Sheikh, saya ucapkan terima kasih atas kesediaan Yang Mulia untuk dapat melakukan kunjungan ke DPR RI,” kata Puan mengawali sambutannya. Puan juga menjelaskan sejarah Gedung Nusantara yang dirancang oleh Presiden Sukarno pada tahun 1965 sebagai simbol kepakan sayap burung yang akan terbang.
Puan mengungkapkan kegembiraannya bisa bertemu lagi dengan Imam Besar Ahmed setelah pertemuan di Kairo pada 2018. Dia mengapresiasi dedikasi Imam Besar terhadap nilai-nilai kemanusiaan di tengah situasi dunia yang penuh konflik dan polarisasi. “Saya sangat menghargai upaya Yang Mulia dalam mengembangkan nilai toleransi dan persaudaraan. Hal ini tentunya dapat berkontribusi dalam menciptakan perdamaian dunia,” ujarnya.
Puan menyinggung situasi krisis di Gaza sebagai salah satu tragedi kemanusiaan terburuk. Ia mengajak Imam Besar Ahmed untuk bekerja sama demi perdamaian di Palestina melalui cara damai dan negosiasi multilateral yang kredibel. “Kita harus memperkuat dukungan untuk kemerdekaan Palestina melalui cara damai dan negosiasi multilateral yang kredibel,” tuturnya.
Menurut Puan, prioritas saat ini adalah mencapai gencatan senjata permanen, membuka akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, dan mengakhiri penjajahan Israel atas tanah Palestina. Ia juga menekankan pentingnya solusi dua negara dan mendorong keanggotaan penuh Palestina di PBB, serta memastikan kelanjutan akses bantuan kemanusiaan melalui perbatasan Rafah, Mesir.
“Saya mengapresiasi kerja sama BAZNAS Indonesia dan Al-Azhar dalam penyaluran bantuan kemanusiaan,” ucap Puan. (hdl)