Semarang (pilar.id) – Banyak pertanyaan mengenai puasa Ramadan 2023 jatuh pada hari apa? Begini versi Nahdlatul Ulama (NU) sesuai penghitungan yang dilakukan.
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sudah melakukan penghitungan terkait prediksi awal Ramadan 2023 akan jatuh pada hari apa? melalui hasil hisab (perhitungan).
Penghitungan hisab oleh PBNU mengenai awal Ramadan untuk waktu rukyatul hilal yaitu pada 29 Syaban atau Rabu 22 Maret mendatang.
Dijelaskan bila tinggi hilal terkecil di Indonesia saat matahari terbenam pada Rabu 29 Syaban atau bertepatan dengan 22 Maret berada di Kota Merauke, Provinsi Papua dengan tinggi 7 derajat 15 menit.
“Sedangkan parameter hilal terbesar terjadi di Provinsi Aceh dengan tinggi 9 derajat 5 detik, sebagaimana data Lembaga Falakiyah PBNU yang dikutip dari kanal Youtube NU Online.
Selanjutnya, elongasi terkecil di Indonesia saat matahari terbenam yakni 8 derajat 32 menit di Kota Merauke, Provinsi Papua dan sampai dengan 10 derajat 8 menit di Provinsi Aceh.
Adapun untuk lama waktu hilal di Indonesia saat matahari terbenam berkisar antara 31 menit 42 detik di Merauke, Provinsi Papua sampai dengan 37 menit 45 detik di Provinsi Aceh.
“Ijtima’ bulan awal Ramadhan 1444 Hijriah terjadi pada Rabu 22 Maret 2023 pukul 00.25 WIB jika merujuk titik lokasi gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat,” tulis rilis resmi PBNU.
Kedudukan hilal pada 22 Maret 2023 berada pada posisi 3 derajat 6 menit 23 detik utara matahari, sedangkan letak matahari berada pada 0 derajat 32 menit 56 detik utara titik barat. Kemudian letak hilal berada pada 3 derajat 39 menit 59.
Data Lembaga Falakiyah PBNU ini menunjukkan posisi hilal di seluruh Indonesia telah berada di atas ufuk, dan telah memenuhi kriteria imkanur rukyah yang disepakati Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yaitu 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat artinya kemungkinan hilal terlihat sangat besar, karena ketinggiannya yang sudah cukup memenuhi kriteria.
“Hal tersebut perlu dipastikan dengan pengamatan yang berhasil melihat hilal, kemudian ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementerian Agama melalui sidang isbat yang akan dilaksanakan pada Rabu 23 Maret 2023,” katanya.
Jika hilal terlihat maka awal Ramadhan 1444 Hijriah akan jatuh pada Kamis (23/3/2023) artinya mulai Rabu malam umat Islam Indonesia sudah disunnahkan untuk melaksanakan Shalat Tarawih.
Meski demikian apabila hilal tidak dapat terlihat, karena faktor tertentu maka Syaban diistikmalkan (digenapkan) menjadi 30 hari dan awal Ramadhan akan jatuh pada Jumat 24 Maret 2023. (daz)