Surabaya (pilar.id) – Belajar adalah proses seumur hidup. Itulah prinsip hidup yang diyakini oleh Nakhlah Vadaq.
Perempuan asal Malang tersebut, merupakan juara 2 Putri Indonesia Jawa Timur 2023. Nakhlah Vadaq merupakan kasus unik di ajang Putri Indonesia Jawa Timur tahun 2023.
Pasalnya, perempuan yang juga pernah jadi Duta Kampus Universitas Negeri Malang (UM) ini merupakan peserta Putri Indonesia Jawa Timur 2023 yang tetap menggunakan hijab di setiap penampilannya.
Kepada Pilar.id, perempuan berhijab yang memiliki nama panggilan Nahla ini, membagikan cerita tentang perjalannya meraih juara 2 Putri Indonesia Jawa TImur 2023 meski, menggunakan hijab.
menceritakan kesuskesannya berhasil menjadi juara 2 diajang Putri Indonesia Jawa Timur 2023, meski penampilan yang ia pilih berbeda dengan peserta lain, yaitu dengan menggunakan hijab.
Ia menceritkan, dalam mengikuti ajang tersebut dirinya memiliki banyak pertimbangan, karena putri Indonesia mayoritas peserta tidak berhijab serta jarang yang sampai top 3. Meski begitu ia tetap optimis, karena niat awalnya yang ingin belajar, perbanyak teman serta bisa mendapat peluang baru, bukan hanya tentang kemenangan.
“Sempat aku ditantang beberapa orang tentang penampilan berhijab ku dan aku selalu bilang memang aku berhijab, tapi aku yakin hijab itu bukan batasan untuk menunjukkan potensi terbaik ku. Bersyukurnya aku dapat kesempatan itu, bisa jadi top 3 di acara ini dan itu amanah buat aku,” ceritanya.
Lebih lanjut ia menceritakan, bila saat dirinya menjadi duta kampus di tahun 2018 dirinya memang sudah mengetahui ajang pigeon tersebut, namun belum memiliki keinginan untuk ikut acara tersebut, karena memilih fokus dengan pendidikannya terlebih dahulu.
Namun di tahun 2022, saat dirinya resmi diwisuda dari Universitas Negeri Malang di jurusan Psikologi tersebut, akhirnya ia memberanikan diri untuk mengembangkan dirinya lagi dengan mengikuti ajang tersebut, dengan mendaftar di bulan Desember 2022 yang akhirnya lolos hingga babak grand final di bulan Februari 2023, dengan mengikuti sejumlah kegiatan serta karantina.
Selain itu, diajang Putri Indonesia Jawa Timur ini Nahla menyampaikan, jika dirinya membawa isu perlindungan anak, dimana dirinya ingin meningkatkan kesadaran sosial, mengenai kekerasan pada anak yang masih banyak terjadi, karena kekerasan tak hanya berdampak bagi masa kecil saja, namun akan terbawa hingga dewasa.
“ Apalagi Jatim menjadi provinsi dengan angka kekerasan anak terbanyak di Indonesia, makanya aku ingin menggunakan kesempatan kemarin untuk berbicara di depan banyak orang untuk membela mereka yang rentan. Selain itu, aku juga memiliki banyak pengalaman yang berhubungan dengan anak, jadi aku rasa ini isu yang pas jika dibawa,” jabarnya.
Selama mengikuti ajang tersebut, Nahla mengakui banyak moment berkesan baginya, salah satunya saat bertemu dengan ke dua belas finalis Putri Indonesia Jawa Timur, saat itu dirinya merasa banyak perempuan lain seperti dirinya yang sama-sama mengejar mimpi.
“Jadinya aku merasa mereka itu seperti saudara dan tidak merasa bila aku disana sedang berkompetisi, ya walaupun dipigeon memang kita berkompetisi, tetapi dibalik itu aku gak merasa berkompetisi dengan mereka, karena masing-masing punya keunikan dan kelebihan tersendiri,” tuturnya.
Maka setelah terpilihnya menjadi juara 2 di ajang tersebut, kedepannya Nahla akan berfokus dengan karirnya saat ini dengan memberikan edukasi tentang psikologi, kesehatan mental di Instagram, serta fokus mengikuti sertfikasi hypnotherapy yang ia ikuti.
“Kalau untuk tugas di Putri Indonesia Jatim, itu menyesuaikan dari organisasinya, jadi kita kalau ada penugasan acara-acara tertentu akan diminta bertugas, menjadi pembicara, tetapi belum ada tugas spesifik yang diberikan ke kita,” ujarnya.
Di akhir perbincangan, Nahla memberikan pesan kepada generasi selanjutnya di Putri Indonesia atau siapapun yang ingin mengikuti acara serupa, namun menggunakan hijab. Ia mengatakan, jangan pernah minder. Tetap yakin dengan potensi yang dimiliki
“Jika kamu punya niat yang baik, serta tulus usahakan itu, percayalah hijab itu bukan batasan untuk menjadi versi terbaik dirimu. Jangan pernah berfikir kalau kamu tidak bisa, karena apa yang kita katakan itu bisa menjadi doa, sebab alam bawah sadar akan bekerja sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Maka berfikir, lakukan dan berbicaralah dengan baik,” tutupnya. (jel/fat)