Jakarta (pilar.id) – Anak-anak rentan penyakit dan lelah. Karena itu, pemerintah perlu memperhatikan kondisi anak-anak yang ikut dalam rombongan mudik Idul Fitri 2022.
“Pastikan di setiap terminal, stasiun, bandara maupun rest area yang disinggahi banyak pemudik agar tersedia tempat istirahat dan klinik kesehatan untuk kondisi darurat,” kata Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher, di Jakarta, Rabu (27/04/2022).
Berdasarkan survey Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, tahun ini terdapat 85,5 juta pemudik. Sebanyak 23 juta di antaranya menggunakan mobil dan 17 juta mengendarai sepeda motor.
Netty meminta para pemudik menyiapkan perbekalan yang memadai untuk kebutuhan anak-anak. Khusus pemudik dengan kendaraan roda dua, Netty meminta agar berhati-hati membawa anak-anak.
“Cuaca, polusi udara dan kemacetan jalan tentu tidak cocok untuk anak-anak dibawa berkendara dengan motor. Sebaiknya jangan membawa anak mudik dengan motor. Apalagi didudukkan di depan. Itu sangat berbahaya,” katanya.
Terkait protokol kesehatan (prokes), Netty meminta pemerintah melakukan pengetatan pengawasan kepada para pemudik. Pemerintah harus memastikan prokes dijalankan secara disiplin.
Menurutnya, instansi terkait harus mengawasi tempat-tempat yang menjadi titik istirahat atau berhenti para pemudik seperti di rest area, tempat makan, fasilitas publik dan sebagainya. “Jangan sampai mudik tahun ini jadi titik balik peningkatan kasus Covid-19 di tanah air,” sambung dia.
Wakil Ketua F-PKS DPR RI ini juga meminta Satgas Covid-19 Pusat maupun daerah melakukan inspeksi rutin ke terminal, stasiun, bandara dan sejenisnya. Menurutnya, perlu mitigasi sedini mungkin potensi membeludaknya para pemudik di lokasi tersebut agar tidak terjadi pelanggaran prokes.
“Petugas maupun pengelola harus diedukasi agar turut menjaga prokes para penumpang,” katanya.
Selain itu, rute mudik juga harus dipantau karena potensi terjadinya kemacetan dapat membuat penumpukan massa. Pemerintah dapat memberikan swab atau antigen gratis di titik-titik yang dilewati oleh para pemudik.
Netty juga mendorong agar pemerintah lebih intensif lagi dalam mengejar laporan kepatuhan protokol kesehatan di wilayah masing-masing. Sebab, berdasarkan informasi dari Satgas Covid-19, masih banyak provinsi yang tidak rutin melaporkan kepatuhan akan prokes di wilayahnya.
“Ini harus ditegakkan saat menghadapi libur Idul Fitri dengan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi,” katanya. (ach/hdl)