Semarang (pilar.id) – Demi mewujudkan mimpi, Silent Band, kelompok musik asal Semarang, mesti berjuang keras. Bisa jadi langkah itu harus hengkang dari kota kelahiran, untuk kembali ke kampung halaman dengan membawa kesuksesan.
Hal ini disampaikan Hari, vokalis Silent Band, saat Konferensi Pers, Rabu (1/6/2022) di Kota Semarang. Dalam kesempatan itu Hari berkisah perjalanan panjang Silent Band untuk memproduksi single barunya, Mengudara.
Lagu tersebut dirilis melalui label musik 21Hom Record Bandung, Jumat (20/5/2022) lalu, di berbagai platform musik digital, termasuk YouTube Channel 21HOM RECORD.
Silent Band beranggotakan tiga personil. Selain Hari, personil lainnya adalah Wahyu, gitaris asal Semarang, dan Heru, bassis asal Kendal.
Lagu Mengudara yang mereka rilis bercerita tentang seorang pemuda yang memiliki cita-cita, mimpi, dan harapan untuk bisa menjadi musisi yang profesional dan sukses. Impian tersebut akhirnya bisa terkabul dengan segala keyakinan, kegigihan, dan usahanya.
“Lagu Mengudara saya yang tulis, inspirasinya dari kisah pribadi, mimpi, dan khayalan untuk menjadi band yang sukses. Mengudara kami maknai sebagai sebuah mimpi, doa, dan harapan yang sampai kepada Allah SWT, dan dikabulkan. Arransemen musiknya berkonsep Pop Alternatif, karena musik pop adalah salah satu musik yang mudah diterima masyarakat, sehingga karya kami bisa untuk dinikmati oleh semua kalangan,” jelas Hari.
Untuk penggarapan, Mengudara juga melibatkan beberapa musisi di antaranya Heydi Ibrahim anggota Power Slaves (Narator Videoklip), Ahmad sebastio dari Sahara (Arranger & Music Director), Gan gan dari Sahara (Additional Guitar Player), Herman Husin ex Jamrud (Additional Drum Player), Ovy dari /rif (Operator), dan Roni Romansa dari Line of god (Sound Engineer).
Silent Band berdiri sejak 2015 di Semarang. Berawal dari keinginan kuat Hari untuk membentuk sebuah grup band. Hari yang punya kemampuan sebagai Vokalis mengajak teman sekampungnya yang bernama Rokhim untuk mengisi formasi Gitaris.
Kemudian Hari mengajak Iqbal, teman lamanya untuk jadi Drummer. Dari pertemuannya dengan Iqbal, akhirnya Hari dipertemukan dengan personal lainnya, hingga Silent Band pun terbentuk.
“Saya beri nama Silent Band karena kami ingin berkarya dengan tenang,” kata Hari. Hari juga menjelaskan tentang perjalanan karya Silent Band yang sebelumnya telah merilis beberapa lagu.
Pada tahun 2015 mereka merilis Extended Play (EP) dalam format CD yang memuat 5 lagu, judulnya ; Berat Rasanya, Aku Menunggu, Seperti Janjiku, Saat Kau Tak di Sini, dan Mengudara. Dan pada tahun 2019 mereka merilis single berjudul Tapi Tak Begini. Lalu pada tahun 2021 meluncurkan lagu berjudul Tunggulah Tunggu, dirilis pada 54 stasiun radio di seluruh Indonesia dan berbagai platfom musik, serta YouTube.
Lebih lanjut Hari mengatakan, lagu Mengudara yang baru mereka rilis merupakan salah satu lagu di EP yang pernah mereka rilis pada tahun 2015 tersebut, namun untuk versi terbaru tahun 2022 dikemas makin apik dan matang oleh 21Hom Record Studio – Bandung, sebagai realisasi dari kerjasama mereka dengan label musik 21Hom Record.
“Kami bergabung dengan 21Hom Record berawal dari teman lama yang menawarkan kesempatan kepada kami untuk masuk label musik. Lalu anak-anak Silent Band diminta mengirimkan demo lagu. Teryata lagu Mengudara kami itu diterima, dan diproduksi,” kata Hari. (feb/hdl)