Jakarta (pilar.id) – Lembaga riset Utting Research yang berbasis di Australia merilis hasil penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa dukungan terhadap calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengalami lonjakan signifikan setelah debat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Direktur Utama Utting Research, John Utting, mengungkapkan, “Dukungan untuk Baswedan telah meningkat enam poin,” dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (4/1/2024).
Menurutnya, setelah debat presiden tahap pertama, terjadi peningkatan dukungan yang mencolok untuk kandidat presiden Anies Baswedan. Lonjakan dukungan ini dianggap sebagai dorongan yang signifikan, menempatkan Anies sebagai kontestan yang kuat dalam persaingan pemilihan presiden.
John Utting menjelaskan bahwa peningkatan dukungan ini didasarkan pada survei pascadebat yang dilakukan oleh Utting Research, melibatkan 1.200 responden pemilih. Hasil survei menunjukkan bahwa Anies mendapatkan dukungan sebanyak 28 persen dari pemilih, mencerminkan peningkatan daya tariknya di kalangan elektorat.
“Peningkatan ini menandai titik balik dalam pemilihan, menetapkan Baswedan sebagai penantang utama dalam kompetisi. Sementara itu, lawannya, Prabowo Subianto mengalami penurunan signifikan dengan dukungannya turun enam poin menjadi 44 persen. Adapun Ganjar Prabowo berada di angka 21 persen,” terangnya.
Selain itu, hasil survei juga menunjukkan dampak dari debat terlihat dari pergeseran sentimen pemilih. Sebanyak 41 persen pemilih menilai Anies Baswedan sebagai kandidat yang paling mengesankan, mengungguli Prabowo dengan 36 persen dan Ganjar dengan 20 persen.
“Perubahan dukungan pemilih ini, menekankan pentingnya debat presiden dalam membentuk opini publik,” tambahnya.
John Utting menyatakan bahwa jika tren ini berlanjut, dan Anies mampu mempertahankan momentumnya dalam debat-debat berikutnya, maka bisa dibayangkan bahwa Anies akan berada di posisi setara dengan Prabowo Subianto pada hari pemilihan. (usm/hdl)