Jakarta (pilar.id) – Tesla dikabarkan akan memecat 10 persen staf pekerjanya. Rencana tersebut dipertimbangkan atas dasar perasaan buruk bos perusahaan mobil listrik Elon Musk tentang ekonomi perusahaan.
Saham Tesla dikabarkan turun 9 persen di perdagangan Amerika Serikat, sementara Nasdaq yang berbasis teknologi turun sebesar 2 persen. Kendati demikian, dia memastikan PHK ini tidak berlaku untuk pekerja yang membuat mobil, paket baterai, atau memasang solar.
“Tesla akan mengurangi 10 persen jumlah pegawai yang digaji tetap, karena telah menjadi kelebihan staf di banyak bidang. Tapi, jumlah pegawai yang dibayar per jam akan meningkat,” tulis Elon dalam email yang dia kirimkan kepada para karyawannya, dikutip Sabtu (4/6/2022).
Elon juga diketahui telah memperingatkan dalam beberapa pekan terakhir tentang risiko resesi. Salah satu pesan langsung Elon adalah memerintahkan pembekuan perekrutan dan pemotongan staf.
Sementara itu, analis Morgan Stanley, Adam Jonas menilai, Elon Musk memiliki wawasan informasi yang unik tentang ekonomi global. “Kami percaya bahwa pesan darinya akan membawa kredibilitas tinggi,” kata Adam.
Sebelum peringatan tersebut dikirim oleh Elon, Tesla diketahui memiliki sekitar 5.000 lowongan pekerjaan di LinkedIn, termasuk jadwal acara perekrutan online untuk Shanghai pada 9 Juni di saluran WeChat-nya.
Kendati demikian, permintaan Elon untuk staf kembali ke kantor telah ditolak oleh Jerman. Selain itu, rencana untuk memotong karyawan juga akan mendapat penolakan di Belanda. “Anda tidak bisa begitu saja memecat pekerja Belanda,” kata juru bicara serikat pekerja FNV Hans Walthie.
Pada Selasa lalu, Elon juga telah menyebarkan email yang mengharuskan karyawannya berada dikantor minimal 40 jam per minggu. Jika tidak muncul, maka Elon mengatakan bahwa pihaknya akan menganggap karyawan tersebut mengundurkan diri.
Menurut Jason Stamel, pendiri agensi bakat teknologi Cadre, email tersebut bisa menjadi cara untuk membuat karyawan pergi. Dia berpendapat bahwa Musk sudah tahu bahwa ada persentase pekerja yang tidak akan kembali.
Dengan rencana tersebut, semakin memperpanjang ketidakpastian Tesla investasi di Indonesia. Terbaru, Tesla batal membuat pabrik di India. Tetapi apapun itu, Indonesia melalui Menteri bidang Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan masih terus mengupayakan dan berharap investasi jumbo dari Tesla.
Kata Luhut, tim Tesla sudah meninjau langsung lokasi investasi yang ditawarkan pemerintah. Salah satunya di Morowali, Sulawesi Tengah. “Mereka sudah meninjau ke Morowali dan kemana-mana,” kata dia.
Luhut mengklaim tim yang didatangkan Elon Musk beberapa waktu lalu tersebut sangat puas rencana investasi yang ditawarkan. Sebab data terkait investasi yang ditawarkan sesuai yang diharapkan Tesla. “Mereka sangat puas dengan data yang mereka dapat sampai hari ini,” kata dia mengakhiri. (her/hdl)