Jakarta (pilar.id) – Modus penipuan online semakin beragam dan berkembang pesat. Salah satu modus terbaru yang muncul adalah modus penipuan salah transfer uang yang bertujuan untuk menjebak korban agar menanggung tagihan pinjaman online (pinjol) yang sebenarnya bukan dilakukannya.
Dalam menghadapi fenomena tersebut, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada dan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan oleh lembaga keuangan dan pihak berwenang.
“Modus penipuan saat ini semakin beragam. Kami mengimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan tidak mudah terperdaya oleh berbagai taktik yang dilakukan oleh para pelaku kejahatan,” ungkap Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, pada Sabtu (15/7/2023).
Okki menjelaskan bahwa dalam modus penipuan baru ‘salah transfer uang’, para pelaku akan melakukan transfer sejumlah uang ke rekening korban. Selanjutnya, mereka akan menghubungi korban dan mengaku telah melakukan kesalahan transfer.
Pelaku penipuan akan meminta korban untuk mengirimkan kembali uang yang seharusnya dikembalikan ke rekening lain. Namun, ironisnya, setelah korban mengembalikan uang tersebut, mereka justru akan terjerat dengan tagihan pinjaman online yang sebenarnya tidak pernah dilakukan oleh korban.
Terhadap modus penipuan ini, Okki memberikan beberapa saran kepada masyarakat agar dapat menghindari penipuan tersebut. Pertama, sebaiknya abaikan panggilan atau pesan dari pihak yang mengaku melakukan kesalahan transfer uang dan meminta untuk mengembalikannya.
Kedua, jika korban sudah menerima transfer tersebut, segera hubungi bank terkait dan jangan terjebak untuk mengirimkan kembali uang tersebut. Selain itu, penting untuk tidak membuka tautan atau link yang mencurigakan dan menjaga kerahasiaan data pribadi dengan baik.
Terakhir, bagi nasabah BNI yang menerima modus penipuan semacam itu, diharapkan segera menghubungi BNI melalui kontak resmi, seperti nomor 1500046, layanan pesan WhatsApp di nomor 08115881946, atau melalui email [email protected].
“Dengan tetap waspada dan berhati-hati, kita dapat melindungi diri sendiri dan orang-orang terdekat dari ancaman penipuan online yang semakin canggih dan merugikan,” tambah Okki, menekankan pentingnya kewaspadaan dalam menghadapi modus penipuan yang semakin berkembang. (mad/hdl)