Surabaya (pilar.id) – Ribuan umat Hindu di Surabaya menggelar Upacara Melasti di Pantai Kenjeran, Sabtu (22/3/2025), sebagai bagian dari persiapan menyambut Hari Raya Nyepi.
Acara ini dihadiri oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji, yang mewakili Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Sebelum prosesi utama, ribuan umat Hindu berjalan kaki dari Pura Segara menuju pantai sambil membawa persembahan yang akan dilarung ke laut.
Upacara Melasti memiliki makna spiritual sebagai proses penyucian diri, baik lahir maupun batin, agar siap memasuki Tahun Baru Saka dengan hati bersih dan pikiran jernih.
Upacara Melasti: Harmoni dengan Alam dan Sesama
Dalam sambutannya, Agus Imam Sonhaji mengungkapkan rasa syukur atas terlaksananya Upacara Melasti yang penuh makna.
“Upacara Melasti ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa kehidupan yang harmonis harus selalu dijaga, baik dengan sesama manusia, alam, maupun Tuhan Yang Maha Esa,” ujarnya.
Sebagai kota dengan keberagaman budaya dan agama, Surabaya terus meneguhkan komitmennya dalam menjaga toleransi, persatuan, dan keharmonisan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun selalu mendukung dan memfasilitasi berbagai kegiatan keagamaan sebagai bentuk penghormatan terhadap keberagaman.
“Umat Hindu adalah bagian tak terpisahkan dari keberagaman Kota Surabaya. Saya sangat mengapresiasi bagaimana tradisi ini tetap lestari dan memberikan nilai positif bagi masyarakat,” tambahnya.
Agus berharap, Upacara Melasti ini tidak hanya menjadi ajang spiritual bagi umat Hindu, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat rasa persaudaraan serta kontribusi positif dalam membangun Surabaya sebagai kota yang damai dan harmonis.
“Mari kita jadikan momen ini sebagai refleksi diri untuk mempererat persaudaraan serta menjaga Surabaya sebagai kota yang harmonis dan damai,” tuturnya.
Sebagai informasi, Upacara Melasti merupakan bagian dari rangkaian Hari Raya Nyepi, di mana umat Hindu mengambil air suci dari laut sebagai simbol penyucian sarana upacara. Selain itu, persembahan juga dilarung sebagai wujud keseimbangan alam semesta. (ret/hdl)