Jakarta (pilar.id) – Jelang puncak perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Presidensi G20 Indonesia (G20) pada 15 hingga 16 November 2022 di Nusa Dua, Badung, Provinsi Bali, pengamanan disiagakan. Salah satu pengamanan yang dilakukan yakni menempatkan sejumlah sniper di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai dan Garuda Wisnu Kencana (GWK).
Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa mengatakan, terdapat dua sniper yang berjaga di Tahura Ngurah Rai dan terdapat enam sniper di GWK. Ia mengatakan, pada dasarnya situasi pengamanan di setiap lokasi pertemuan G20 berbeda-beda. Dengan demikian, hal tersebut membuat pengamanan disesuaikan.
“Semua pengamanan sudah tergelar, hanya dilakukan penyempurnaan yang kecil-kecil saja dalam satu hari,” kata Andika di Bali, Jumat (11/11/2022).
Adapun, lanjut Andika, sejauh ini persiapan pengamanan KTT G20 sudah mencapai 99 persen. Ia mengungkapkan, ada 180 personel yang di tempatkan di kawasan Tahura Mangrove saat KTT G20.
“Mungkin besok (Sabtu) sore sudah 100 persen,” ujarnya.
Sementara itu, Andika menyebut, tim advance dari Negara Amerika Serikat (AS), China, dan Arab Saudi sudah tiba. Mereka membawa perlengkapan untuk kesiapan kedatangan para Kepala Negara di puncak KTT G20.
“Kalau pesawat Kepala Negara belum ada, tetapi pesawat yang membawa misalnya advance tim, membawa perlengkapan sudah ada, tapi mereka tidak stay mereka mendarat, unloading (bongkar muat) kemudian mereka take off lagi,” ujarnya.
Di sisi lain, pesawat milik Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force) jenis Boeing C-17 Globemaster III, yang mengalami masalah dan masih terparkir di Base Ops Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Ngurah Rai, Bali, itu sudah diperbaiki.
“Tadi pesawat C-17 yang hadir membawa sparepart yang diperlukan untuk memperbaiki pesawat Boeing C-17 (yang pertama). Jadi sudah tiba tadi, sudah mendarat,” kata Andika. (her/din)